Sesungguhnya, sebuah kesabaran itu berbatas atau tidak ? Sesungguhnya perut yang lapar itu sangat dekat dengan kekufuran, kecuali lapar karena berpuasa. Sesungguhnya, penzaliman yang dilakukan oleh para pemimpin itu apa artinya ? Bukankah mereka orang-orang yang kenyang perutnya ?
Sesungguhnya azab Allah SWT itu amat pedih. Sesungguhnya membayangkannya pun membuat banyak umat tidak mampu. Bilamana seorang suami memasukkan jasad isterinya yang sahid karena melahirkan anak pertama mereka. Maka, membayangkannya saja sudah teramat sulit. Subhanallah ... betapa suami itu telah ditinggikan derajatnya karena keridhoannya menerima ujian Allah di dunia.
Bilamana menyaksikan seorang buta terjongkok di tikungan jalan mall besar yang hanya mengangguk-anggukan kepala dan tidak tahu berbuat apa. Bilamana menyaksikan ibu renta yang juga buta meminta-minta di sebuah gang sempit, dan berupaya menutupi kepalanya yang tersiram panas sang surya, sementara ia 'berteduh' di tempat yang salah ?
Sesungguhnya membayangkannya pun sangatlah berat, tidak mampu, seandainya kita yang menjadi mereka. Sesungguhnya, bisa jadi sang ibu renta yang buta justru merasa sejuk di bawah teriknya matahari dengan seizin Allah SWT. Subhanallah ....
Bahkan ... membayangkan menjadi seekor anjing yang terikat di bawah panas tanpa ada makanan dan minuman di jalanan yang serasa memanggang di bantal telapakannya yang kecil dan hiruk pikuknya lalu lintas dengan asapnya yang mengepul. Tali ikatannya yang terlalu pendek membuat sang anjing tidak punya pilihan untuk dapat bergerak leluasa dan memilih tempat yang lebih nyaman untuk berteduh. Akibatnya, untuk sekedar beristirahat dan duduk saja pun sang anjing kesulitan. Sementara sekelompok anjing yang lain hanya mampu menjulurkan terus lidahnya karena dehidrasi akibat terik matahari, dan telah terjemur sejak pagi menanti pembeli. Maka membayangkan penyiksaan yang dialami anjing saja, nisacaya umat manusia akan ragu ... betapa beratnya ....
Sebaliknya, betapa nikmatnya hidup kita. Seberapa banyak rupiah yang manusia punya ? Tapi ia seakan telah menguasai segalanya, bahkan hidupnya sendiri ... yang sesungguhnya hanyalah "tipuan" belaka. Bisa jadi, manusia mampu menentukan pilihan segala sesuatu dalam hidupnya, makannya, tidurnya, pasangannya, pekerjaannya, kecantikannya, kesehatannya, ilmunya, dengan uangnya ... selama ia masih hidup. Tapi siapa yang memberi manusia sebuah nyawa ?
Lalu untuk apa kesombongan yang dipertontonkan oleh manusia selama ini ? Bahkan, untuk bisa menyadari betapa kerdilnya dirinya sendiri pun manusia tidak mampu ... Subhanallah ... Maha Besar Allah dengan segala firmanNya ...
No comments:
Post a Comment