Wednesday 30 December 2009

PERCAYA PADA GUSDUR

Rabu, 30 Desember 2009, pukul 18.45 wib, Gus Dur wafat. Tanpa terasa rupanya sudah lebih dari sepuluh tahun lalu ternyata saya pernah berada di komunitas Gus Dur, masyarakat NU, khususnya organisasi pemuda bentukannya.

Masa itu, orang terbengong-bengong dan takjub menyaksikan Gus Dur keluar istana dan melakukan salam perpisahan dengan banyaknya sorotan lampu kamera media hanya dengan bercelana pendek saja, tepatnya celana berpotongan bermuda yang nyaris berbatas dengan lutut. Padahal, saat saya bertandang ke kediamannya di Ciganjur yang asri dan luas bersama teman-teman sesama pengurus DKN Garda Bangsa, beliau pun berpakaian seperti itu. Memang begitulah mungkin kegemaran dan keseharian Gus Dur dalam berpakaian.

Semalam, saya menyaksikan banyak teman tidak sengaja terliput dalam siaran langsung wafatnya Gus Dur dari rumah duka di Ciganjur. Termasuk, mas Syafaat (Achmad Syafaat) yang dulu begitu rajin melayani kebutuhan banyak orang baik pengurus maupun tamu yang berada atau menginap di kantor pusat DKN Garda Bangsa. Menyaksikan suasana peliputan kepergian Gus Dur, saya pun jadi semakin terkenang-kenang saat masih aktif berinteraksi dengan komunitas Islam terbesar di tanah air ini ....

Begitu kharismatiknya dan kuatnya tokoh Gus Dur bagi masyarakat NU, hingga muncul 'banyolan' khas ala masyarakat NU mengenai Rukun Iman. Dalam ajaran Islam, selain wajib memenuhi 5 (lima) Rukun Islam, setiap umat muslim juga wajib percaya kepada 6 (enam) Rukun Iman, yaitu :
  1. Percaya pada Allah SWT,
  2. Percaya pada nabi dan rasul,
  3. Percaya pada malaikat,
  4. Percaya pada kitab Alquran,
  5. Percaya pada hari akhir,
  6. Percaya pada qada dan qadar

Maka, bagi masyarakat NU, selain wajib meyakini keenam Rukun Iman, mereka pun 'menambahkan'nya dengan rukun yang berikutnya, yaitu "percaya kepada Gus Dur" ! Demikianlah, kecintaan masyarakat NU kepada sosok Gus Dur, hingga mereka pun 'mewajibkan' dirinya untuk percaya kepada pemimpinnya, ulamanya. Sebagaimana saya mengenal 'samina watona' yang begitu akrab bagi masyarakat NU. "Saya mendengar, saya melaksanakan" begitulah kira-kira makna dan bentuk tindakan masyarakat NU menunaikan kewajibannya sebagai umat. Percaya, dan tunduk kepada pemimpinnya, yaitu ulamanya, maka percayalah mereka kepada ucapan Gus Dur ....

Sebagai orang biasa yang bukan siapa-siapa, (saya selalu menyebut diri saya outsider di tengah teman-teman komunitas NU, dan teman-teman selalu keberatan dengan bahasa saya), saya tidak mengenal Gus Dur sebaik saya mengenal Alwi Dahlan, dosen saya. Namun setidaknya, keberadaan saya dalam kepengurusan DKN Garda Bangsa, merupakan bukti, betapa Gus Dur memang tokoh yang sangat menjunjung tinggi pluralisme yang menginginkan perubahan pada tubuh NU ke arah yang lebih modern dan membuka diri.

Dalam organisasi pemuda yang dibentuk langsung oleh Gus Dur, saya dan seorang teman yang lain menjadi dua-duanya (bukan satu-satunya) orang muda 'non darah biru' dari kalangan pesantren atau turunan trah 'Gus'. Namun demikian, saya pun akhirnya terbiasa bertegur sapa dengan banyak Gus bahkan berkesempatan mengenal banyak tokoh besar politikus muda yang menjadi orang-orang pintar di kalangan NU dan Gus Dur. Saya juga terbiasa nongkrong di TVRI menonton Gus Iim (Hasyim Wahid), adik Gus Dur (walaupun beliau tidak kenal saya, wuakakakak) siaran soal politik hingga lewat tengah malam. Gus Iim-lah yang lebih banyak stand bye di kantor kami di bilangan Kemang, hampir setiap hari menemani teman-teman pengurus.

Saya & teman-teman bersama Sastro, 'ajudan' Gus Dur yang aktif sebagai seniman juga seringkali bareng-bareng nonton Ketoprak Humor di Tim hingga pukul 02.00 pagi ... ! Lain waktu nyupirin Sekjen dari Jakarta ke Kudus atau nemenin Sekjen ke Lampung Selatan ! Atau bertandang, tepatnya meledek Cak Imin (Muhaimin Iskandar) yang mendadak jadi orang penting lantaran diangkat menjadi anggota dewan/majelis di kediamannnya di Widya Candra. Di lain kesempatan, saya pun bertandang ke rumah Alm. Matori Abdul Djalil di Jati Padang, Pasar Minggu, mantan ketua PKB dan turut merasa stress nersama teman-teman yang lain saat beliau ditikam orang hanya beberapa hari berselang setelah beliau membuka secara resmi Konferensi Nasional Garda Bangsa di Denpasar Bali pada tahun 1999.

Menyambangi pernikahan kerabat salah seorang 'Gus' yang adanya jauh di Rembang dengan melalui jalur darat dari Jakarta pun menjadi hal 'biasa' bagi saya yang asli tukang mabok darat untuk perjalanan lebih dari 1 (satu) jam saja ! Merayakan harlah (hari lahir/HUT) PKB di kuningan saat kantor PKB masih di sana, atau pesta musik rakyat di Jogya, semuanya berkendaraan darat bersama Oneng yang akrab dipanggil Keke (Rieke Diah Pitaloka) yang saat itu menjadi salah satu Ketua dalam kepengurusan DKN Garda Bangsa yang tak keberatan menumpang mobil elef dari Jakarta hingga Jogja hingga macet berjam-jam dan terpaksa menempuh perjalanan lebih dari 16 jam ! Termasuk merayakan HUT bersama-sama antara Karto, Keke dan saya yang sama-sama berhari jadi di bulan Januari dan hanya berselang masing-masing tidak lebih dari 3 (tiga) hari.

Dalam komunitas Gus Dur ini, saya bersyukur telah belajar banyak hal. Saya beruntung karena saya memasuki komunitas NU di saat mereka tengah melakukan transformasi dan berusaha mengubah citranya dari masyarakat pesantren yang kampungan dan ndeso menjadi kaum intelektual muda yang modern dengan landasan keIslaman yang kuat. Arvin Hakim Thoha sang Ketum, kami biasa memanggilnya Karto, selalu berteriak keras bila melihat teman-teman pengurus ini terlihat masih saja suka mengenakan sarung saat berkantor dan menerima tamu. "Kebiasaan elek ojo diteruske, sarungan wae !" hardiknya.

Banyak hal yang saya temui boleh jadi memang hanya hal-hal kecil. Namun demikian, hal kecil itu sungguh besar maknanya karena semua itu sesuatu yang tidak pernah saya kenal sebelumnya. Secara, saya besar di keluarga dan kedua orang tua saya fanatik Golkar, sementara nenek saya fanatik Nasionalis/Sukarnois/Marhaenis dan muhamadiya tulen ! Jadi, saya menyaksikan sendiri niat besar perubahan dan perbaikan diri yang diuapayakan teman-teman NU. Dan itu, tentu saja atas dorongan Gus Dur agar masyarakat NU menjadi lebih intelek dalam bersikap dan berpikir. Lebih terbuka dan menjadi kaum yang menghargai dan menghormati perbedaan.

Walaupun saya tidak mengenal semua tokoh hebat yang sekarang terang benderang di jagad perpolitikan Indonesia, tapi saya menyaksikan lalu lalang kehadiran mereka di kantor kami saat itu, sepuluh tahun lalu. Saya juga beruntung, saya berkesempatan masuk dalam lingkungan NU saat Gus Dur akhirnya memenangkan pesta demokrasi yang pertama kali digelar secara fenomenal setelah kelengseran rezim orde baru yang telah berkuasa lebih dari 32 tahun, menjadi Presiden. Walaupun hanya sesaat, tapi saya ingat betul Gus Dur melarang kami semua memanfaatkan keberadaanya dalam meminta sumbangan di berbagai instansi pemerintah untuk membiayai atau mensponsori kegiatan organisasi kami.

Dengan pekerjaan saya kini, tentu ini menjadi semua konsekuensi yang harus saya jalani. Saya terpaksa menjaga jarak dengan aktivitas bersama teman-teman NU, tapi tidak dalam berkawan. Rasanya memang menyenangkan, menyadari ternyata saya mempunyai pengalaman yang berkesan, tumbuh, belajar, dan berkembang dengan komunitas masyarakat Islam terbesar di negeri ini, yang tokohnya sangat dihormati juga ... tak jarang dicaci.

Saat menyaksikan kepergian Gus Dur melalui televisi semalam, saya merasa ... saya ingin kembali berada bersama mereka, teman-teman semua. Maka rasanya tak ada lagi yang berani membanyol soal sepak terjang Gus Dur yang fenomenal itu. Kecuali mengenang keunikan dan kekerasan hatinya dalam membela kepentingan kaum minoritas, dan meyakinkan masyarakat dalam menyederhanakan segala persoalan, katanya, "Gitu aja kok repot ..." Selamat jalan Gus Dur ....




Monday 21 December 2009

DIJUAL 2 TIKET TAKSAKA

Maksud hati bukan mau jadi calo, tapi apa daya diriku tidak jadi pergi berlibur. Alhasil, 2 (dua) tiket KA yang sudah terlanjur dibeli pun terpaksa harus dijual. Persoalnnya, daku sudah memesan 2 (dua) tiket pulang-pergi, itu artinya cukup besar nilainya.

Karenanya, tidak ada salahnya daku coba menawarkannya kepada siapapun yg berminat melalui berbagai cara. Keberangkatan hari Rabu, 24 Desember 2009, pukul 20.45 wib, kembali hari Senin, 28 Desember 2009 pukul 20.00 wib.

Jadi siapa pun yg berminat silakan tinggalkan hubungi daku di 081321.888.7888

Terima kasih ... !

Sunday 20 December 2009

ALHAMDULILLAH ... HUJAN ... !!!

Alhamdulillah hujan, Ya Allah ... ! Asiiik ... basah deh ... adem deh ... ga' panas deh ... bagus deh ... pemandangannya ... I love you full, God !!! Thank you ... !!!!

RESOLUSI 2010

What I really want to seize in 2010 are :


  1. Get a better job that suitable with my experiences & background, with a bright future, good working environment, marvelous sallary & benefits, and quit from my recently job !!! (Oh God, I cann't help it anymore ....)
  2. Having babies (twins);
  3. Register & go for Hajj (inssya Allah), & umroh;
  4. Running my own bussiness in tour & travel and moslem weeding gown design & boutique;
  5. Get a fully Phd/Doctorate scholarship & study abroad !

That's the things I want to do. But the most important above that is, I wish God always bless me, life & death. I wish God always bless me for everything I do. I want to be a nice & lovable person. I want to be a good daughter for my parents & a good big sister for my family. I want to make my self useful for everyone, then I hope I have something that I can give, my energy, my ideas, my money, my attention, my love & care, even my smile ....

Wednesday 25 November 2009

DUNIA SUDAH TERBALIK

Kalau (yang) "banyak" sudah menjadi ukuran, maka yang benar pun bisa jadi salah. Kalau yang salah jumlahnya jauh lebih banyak, maka yang benar pun jadi tidak berarti apa-apa lantaran jumlahnya yang sedikit.

Jaman sekarang adalah jaman edan. Aturan yang berlaku di dunia kini bukan lagi kebenaran, tapi apapun yang terbanyak maka itulah yang akan menjadi acuan, tak peduli bila yang terbanyak adalah yang salah sekali pun.

Tidaklah mudah menegakkan kebenaran, melainkan dengan penuh perjuangan. Begitulah tanda-tanda akhir jaman, maka "ilmu" pun berangsung-angsur musnah tanpa jejak. Kala hal itu terjadi, maka kebenaran di dunia pun semakin sulit ditemui, atau bahkan mungkin tak ada lagi ....

Saturday 21 November 2009

KALAU ....

Kalau jadi orang baik itu mudah, kalau memperbaiki diri itu ga' susah, mungkin di dunia ini ga' ada orang jahat 'kali ya ... ? Kalau semua orang itu dilahirkan pintar, kalau semua orang itu beruntung, mungkin di dunia ini ga' ada seorang pun orang yang diperintah dong ? Lha kalau semua orang itu kaya raya, kalau semua orang tidak pernah berbuat salah, maka dunia menjadi apa ya ... ?

Wednesday 11 November 2009

APA SALAHNYA PERBEDAAN ?

Menikah saja dianjurkan mencari jodoh yang jauh, bahkan melarang yang bersaudara dekat, apalagi sedarah. Artinya apa ? Perbedaan itu berpeluang menghasilkan sesuatu yang hybrid, yang berkualitas baik, karena perbedaannya itu tadi.

Maka, apa salahnya perbedaan ? Bisa jadi apa yang kamu pikir baik, itu adalah buruk bagimu. Dan sebaliknya, bisa jadi apa yang kamu pikir itu buruk, itu adalah baik bagimu. Manalah kita tahu ? Itulah hikmahnya perbedaan.

Manakala kita tidak tahu sesuatu yang lain, yang berbeda, maka kita kita hanya tahu diri kita saja. Rasanya diri inilah yang paling hebat, padahal kenyataannya ... di luar sana begitu banyak kehebatan lainnya, yang bisa jadi tak mungkin kita menandinginya ....

Tuesday 10 November 2009

MATI IDE

Begini neh ... kalau otak kelamaan ga' dipakai, jadinya mati ide. Mau ngapa-ngapain juga ga' tahu lagi. Apa yang mo' dipikirin juga ga' tahu lagi. Enaknya gw kerja jadi tourist guide aja kalee ya ... ? Kerjaannya saban hari muter-muter, wisata kuliner dan ke pasar, pasti seru kalee ... !Tamunya senang bisa gw antar ke mana2, gwnya, jauh lebih senang ... bisa jalan2 gratis ... !

Monday 9 November 2009

Y ALLAH ... ALHAMDULILLAH ... !

Alhamdulillah, ya Allah ... betapa sulitnya itu ... betapapun lelahnya aku ... betapa kecewanya perasaan itu, betapa menyakitan itu, betapa tidak adilnya itu ... betapa zalimnya mereka itu kepadaku .... Subhanallah, ya Allah ... aku hanya mengharap ridhoMu ... pada hidup dan matiku ...

Thursday 5 November 2009

INDISIPLINER LAGEEEE !!!!

Ya ampyun ... aku terlambat ke kantor lageee ... ! Dalam seminggu ini udah berapa kalee ya aku kena tilang satpam lantaran datang terlambat ke kantor ... ? Hicks ... semoga jasprodku ga' berkurang neh gara-gara sikap indisipliner yang ... selalu saja terulang ini ... Seandainya bisa naek motor ya ke kantor ... Rasanya cape deh nyupir terus. Ga' penting geetoo lho ke kantor aja kok ya mesti terlambat terus ... ? Maluuu ama bossss ... ! Ga' kuaaaat ... !

Monday 19 October 2009

DARE TO DREAM

Do you dare to dream ? If you do not dare to dream, then you will not have future ! Starting your future by dreaming ! What is difficult of dreaming ? Nothing ! You just imagine anything you want to be, anything you want to have.


But dreaming is not enough ! Make a note with your dreaming. Write it down ! Read it, over and over again. Learn it ! Hence you will think how to build your dream come true. How can you do it real ? After that, you will have a lot of effort. Then, you will realize, that so manything to do with your dream.


You will obsess about your dreaming. You will struggling, fighting, searching anyway, anything that you can catch to make your dreaming is easier to be built. Trust me, you can do it !


Sometimes, we never trust that we have a lot of power inside ourself ! We often ignore it ! In fact, your power is the key for you to go, to run everywhere you want. Listen to your heart carefully and feel it !


Be positive to your life ! Be fair to your life too ! Admit it that sometimes we are doing something wrong. There is no body you can blame but yourself. And the most important thing is, there is God who make everything is happen.


You create your dream, you try to make it happen, but God will decide. Live is live. Ourselves are not the boss. Ourlive are belong to God. We only have idea, but God will decide it for us, if we ask, we fight, we try, and we always do anything on the right way. There is no doubt about it.

So, how do you do with your dream ? Or maybe you even never think about dreaming at all ? Do not dissapointed, it is never to late to learn, even for dreaming ! So, do it now. Seize your future from now ! Make your own way and inspire other !

MY DREAM

What I really want to do are ....

  1. Get the new job with good position, satisfaction salary/benefits, & bright future !
  2. Go for hajj !
  3. Having baby twins !
  4. To be nice & lovable person !
  5. To be rich !
  6. To be somebody for everyone who are able to help many people arround of me !
  7. To be diplomat in UK !
  8. To be CEO in PR & best in research in worldwide - international company & organization !
  9. To be an anchor and news reporter at BBC - international television station !
  10. Go for umroh at least every year !
  11. Build a mosqe, every year it would be great !
  12. Make my parents always happy and never less of money rest of their life
  13. Have a very, very big house with java traditional sytle, by joglo, gebyog peturon, furniture, kitchen, bedroom and bathroom at Jakarta, Jogja and Bali !
  14. Buy a new, better, beautiful house & car for my parents & sister !
  15. Go to bali & Jogja every single week for vacation with the whole my family
  16. Buy a new piano and able to play it !
  17. Buy a new car, I want to buy BMW & AUDI !
  18. Build FIRLLY DOUNDATION !!!
  19. Have my own business such as moslem boutique, batik, etc !
  20. To be a singer !

Sunday 18 October 2009

ALHAMDULILLAH ... KETEMU ... !!!

Menjelang akhir bulan lalu, saya dibelikan kacamata baru oleh mantan pacar (suami, red-). Beberapa hari kemudian, itu kacamata 'menghilang' entah ke mana. Saya pun kebingungan dibuatnya. Pasalnya, itu kacamata baru seminggu saya pakai, selain itu saya tidak mungkin membeli sendiri kacamata itu lantaran harganya tidak bersahabat.

Saya cari di tempat les, di kantor, di mobil, di restoran tempat saya makan saat les, masih tidak ketemu. Saya sudah pasrah. Saya pun mencoba membelinya lagi. Namun ternyata ... sudah lebih dari 5 (lima) toko kacamata saya masuki namun tipe kacamata yang saya punya tidak tersedia lagi ! Aduh Tuhan ... !

Setelah segala upaya saya lakukan tidak membuahkan hasil, saya pun berdiam. Begitulah anjuran banyak orang bila kita menghadapi persoalan dan sudah mengupayakan banyak hal namun belum membuahkan hasil. Berdiamlah. Maka itulah yang saya lakukan. Yang lebih utama, tentu ya ... mohon ampun. Mungkin, saya telah banyak melakukan kesalahan yang saya sengaja maupun yang tidak saya sengaja.

Tiba-tiba saja pagi ini hampir 3 (tiga) minggu kemudian ... saat dalam perjalanan menuju kantor, saat hendak memindahkan posisi rem tangan 'si jeruk' mata saya tertuju pada sebuah kotak coklat yang sepertinya kotak kacamata saya yang menghilang itu. Dan, benar saja, ternyata itu adalah 'dia' .... ! Ya Allah senangnya ... ! Alhamdulillah wa syukurillah ... ! Kacamataku ketemu ... !

Hampir saja saya 'jatuh miskin' bila terpaksa harus membeli kacamata serupa yang baru. Dari kejadian ini, saya memperoleh banyak hikmah, di antaranya jangan pernah lupa bersyukur, lebih bertanggung jawab pada diri sendiri, dan banyaklah beramal, berbuat baik, bersedekah, dan berbaik sangkalah kepada Allah. Aneh ya ? Ga' nyambung ya ? Tapi alhamdulillah, itulah yang saya alami ....

Thursday 15 October 2009

Pengen Rumah di Pondok Indah ... !

Dalam suatu kesempatan saat memenuhi undangan interview yang dilakukan secara kolektif bersama 5 (lima) kandidat lain, sang interviewer bertanya kepada salah seorang kandidat apa ambisinya 5-10 tahun ke depan ? Si Pria menjawab dengan semangat bahwa ia ingin memiliki rumah di pondok indah ! Kontan seluruh kandidat yang hadir tertawa, termasuk saya. Ironisnya, saya tertawa paling keras. Since that time, sang interviewer yang berwajah oriental itu ill feel dengan sikap saya. Singkat cerita saya pun gagal diundang interview tahap berikutnya keesokan paginya.

Wuakakak ... itu sungguh sebuah pelajaran berharga buat saya. Siapa pun tidak bisa menduga. Bagi saya, itu bukan bullsyeet, tapi asli membuat saya ingin tertawa, itu saja. Bukan bermaksud merendahkan jawaban saingan saya itu, tapi justeru sebaliknya, saya tidak punya mimpi sehebat dia !

Tapi yang tak kalah penting, itulah bukti betapa subyektifnya sebuah sesi interview melamar kerja. Walaupun pada kenyataannya, saya adalah 2 (dua) dari 6 kandidat yang membawa cv seperti yang sang manager interview itu minta, yang lain tidak membawa. Selain itu, di atas kertas kualifikasi saya jelas sangat suitable dengan posisi yang saya lamar.

Tapi fakta berkata lain, sang recruitment manager yang berwajah oriental dan usianya jauh di bawah saya itu langsung tidak suka terhadap saya karena kespontanan saya yang tidak terkontrol. Walaupun dia juga yang me'warning' kita agar santai saja menghadapi sesi interview yang lebih mirip perkenalan personal itu lantaran seluruh kandidat terlihat tegang, menurutnya. Namun manakala kita sudah melt, rupanya salah sambung pula ! Wuakakakak ... yang namanya rejeki, memang ga' salah sambung. Kesimpulannya, interview kala itu memang belum rezeki saya. Tapi setidaknya ada hikmah besar yang saya dapatkan dari kegalan interview saya untuk yang kesekian kali ini, menjadi orang baik dan sopan itu ga' gampang .... !!!!

Tuesday 13 October 2009

TO BE HONEST

Sometimes, we never realize that actually we need to be honest to ourselves and our lifes. Moreover, it's not easy to be honest. Even we have already honest to ourselves, it doesn't mean that it would be okay with others. Oftenly our honest possibly makes others uncomfortable.

Sunday 11 October 2009

MATI GAYA

Kadang, saat manusia tidak menemui persoalan apa pun yang berarti dalam hidupnya, mereka seakan mati gaya dengan hidupnya. Memang, persoalan hidup selalu ada. Namun manakala persoalan-persoalan tersebut relatif bisa terselesaikan hanya dengan tidak melakukan apa-apa, maka rasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan bukan ?

Tapi persolannya, manusia membutuhkan aktualisasi diri, butuh eksis. Maka saat manusia merasa tidak dapat berkontribusi apa-apa bagi lingkungannya, mereka akan merasa tidak berguna, mereka akan mati gaya.

Kembali kepada hukum alam, hidup memang tidak adil. Adil hanya milik Allah SWT. Tapi manusia wajib bersyukur. Itulah hal terbaik yang selayaknya, seharusnya, bahkan wajib dilakukan oleh manusia.

Thursday 8 October 2009

YA ALLAH, BOSEN ....

Alhamdulillah cuaca hari ini friendly banget ... ga panas, udah sarapam, sekarang masih kenyang, udah mo jumatan, tapi kok ... bosen ya ?

MIYABI, OH NO !

Ayah (A) : "Mih, minggu depan Miyabi mo' dateng ke Indonesia."
Saya (S) : "Miyabi, siapa tuh Miyabi ?"
A : "Kamu ga' tahu Miyabi, mih ?"
S : "Ga'."
A : "Ituloh mih, bintang porno dari Jepang."
S : "Ya ampyun, yah ... plis deh, jangan lebay. Terang ajalah aku ga' tahu Miyabi, bintang porno gitu lho ! Penting banget ga' siiiiiihhhh ?"
A : "Ya pentinglah !" jawabnya sambil menyeringai lebaaaaar ....

Suatu pagi di minggu terakhir September 2009

Wednesday 7 October 2009

SI ABU

Mpus aku yang satu ini manjanya setengah mati. Lantaran terlalu intens bergaul sama manusia, si abu ini kalau tidur pun harus deket-deket bapak atau ibuku, di tempat tidur ! Bulan lalu, saat melahirkan pun, si abu dengan santai naik ke atas tempat tidur ibuku, mapan, terus melahirkan deh di samping bapakku yang lagi tidur siang. Wuakakakak ... !

Jadi, jaman sekarang ga' ada lagi cerita mbok kucing kalau melahirkan musti ngumpet-ngumpet takut ketahuan. Bahkan begitu anaknya jebrol pun, si abu ogah kalau cemeng-cemenngnya ditaruh di dus. Tetep ... dia milih tidur bareng bapak di atas kasur ! Lihat aja, si abu dengan tenangnya leyeh-leyeh persis di depan perut bapak yang lagi tidur siang. Wuakakak ....

Tuesday 6 October 2009

CEMANI ... !

Suatu siang medio 2002, saat berjalan dan hendak memasuki ruangan, saya mendengar suara seseorang berteriak "Cemani ... !" Spontan saya menoleh ke arah sumber suara, dan saya dapati seorang ibu tengah menuju ke arah saya. Rupanya, sang ibulah yang berteriak "cemani" tadi. Dan ironisnya, saya merasa yakin betul yang dimaksud "cemani" oleh si ibu tadi tiada lain adalah saya.

Sebagai orang kampung saya tahu betul apa itu cemani. Cemani adalah sebutan bagi ayam yang seluruh tubuhnya berwarna hitam, dari bulunya, jenggernya hingga dagingnya pun berwarna hitam. Itulah sebabnya ayam cemani biasanya harganya mahal. Selain itu ayam cemani seringkali digunakan untuk ritual-ritual khusus dalam berbagai kegiatan tradisional masyarakat.

Saya tahu, si ibu tidak bermaksud merendahkan saya dengan menyamakan saya dengan ayam, khususnya ayam cemani. Saya merasa, si ibu merasa saya ini unik kali ya karena ke'hitam'an saya, seperti ayam cemani yang unik dan langka. Makanya, saat si ibu berteriak "Cemani" saya pun serta merta menoleh ke arah sang ibu dan langsung tertawa berderai-derai, merasa lucu, keki, tapi juga gimana ya.

Dipanggil dengan sebutan cemani bagi saya itu spesifik sekali. Ya iyalah, kalau cemani itu hitam, apa bedanya dengan saya ? Saya pun berkulit hitam, makanya ya ... saya biasa-biasa saja dengan panggilan sang ibu. Nyatanya saya memang hitam ! Wuakakak ... !

Friday 2 October 2009

MERDEKA TANPA KARTU KREDIIIIIT ...!

Alhamdulillah ... akhirnya ... ternyata nikmat betul merdeka dari kartu kredit. Sudah lupa rasanya, berapa lama ya terbebas dari kartu kredit ? Sepertinya sih sudah lebih dari 3 (tiga) tahun dah ....

Kartu kredit pada dasarnya sangat membantu cash flow bila tahu cara memanfaatkannya. Contohnya untuk keperluan mendadak yang tidak ada alokasi dananya macam biaya pengobatan yang mekanismenya dengan cara penggantian (reimburse) oleh kantor. Nah biasanya, penggantian oleh kantor neh membutuhkan waktu lumayan lama yang dapat mengganggu cash flow rumah tangga kita.

Nah, pada situasi seperti itulah manfaatnya kartu kredit. Untuk kondisi inilah kartu kredit dapat dimanfaatkan, sehingga tidak perlu mengurangi dana operasional dan mengganggu ketersediaan dana rumah tangga. Namun, saat penggantian biaya oleh kantor telah dibayarkan harus segera diteruskan untuk pembayaran tagihan kartu kredit. Untuk itu pengguna kartu kredit harus cermat memperhatikan penggunaan kartu dan membandingkannya dengan tanggal cetak tagihan serta tanggal jatuh tempo penagihan. Bila pengguna pandai menyesaikan ketiga hal tersebut yaitu tanggal transaksi, tanggal cetak dan tanggal penagihan plus tentu saja tanggal resimburse, maka kartu kredit bisa jadi pahlawan.

Oya, kartu kredit juga berguna sebagai pengganti uang termasuk untuk keperluan perjalanan dinas yang juga lagi-lagi membutuhkan reimburse kantor. Dulu, saya punya kartu kredit yang penggunaannya khusus untuk keperluan perjalanan atau keperluan kantor. Walaupun kartu tersebut bukan pemberian kantor, tapi saya disiplin untuk menggunakannnya khusus untuk kantor sehingga saya tidak dipusingkan dengan membawa uang dalam jumlah banyak yang beresiko hilang.

Sebaliknya, kartu kredit bisa jadi musuh yang membahayakan bila digunakan untuk memenuhi hasrat berbelanja. Jadi, hati-hati menggunakan kartu kredit anda !

Wednesday 30 September 2009

SBY KULIAH UMUM DI HARVARD, USA

Wah ... acung jempol buat SBY. Asli, walaupun saya bukan pendukungnya dan sama sekali tidak memilih dia dalam pemilu lalu, tapi asli ... saya angkat topi untuk kemampuannya berpidato bahasa inggris tanpa teks di depan audiens internasional. Hebat ! Belum tentu saya mampu melakukan hal yang sama !

AREA MEROKOK & AREA MENYUSUI

Hampir 2 (dua) tahun berjalan sepertinya, perda larangan merokok diberlakukan. Walaupun belum mendapatkan respon yang terlalu positif alias dipatuhi oleh masyarakat, namun setidaknya sudah banyak fasilitas publik yang menyediakan atau mengakomodir ruang khusus merokok bagi para ahli hisab ini.

Kenyataan itu sungguh terbalik dengan hal yang mirip-mirip atau serupa konteksnya tapi sesungguhnya memiliki nilai kepentingan lebih tinggi, yaitu ruang menyusui bagi para ibu pekerja. Secara hitungan kasar maka terlihat bahwa fasilitas ruang merokok lebih banyak tersedia dibandingkan keberadaan ruang menyusui bagi para ibu pekerja di perkantoran.

Menyedihkan sekali ya ? Bagaimana bila saatnya nanti, saya mempunyai bayi mungil merah yang membutuhkan asi dari saya, di saat saya sudah mulai bekerja ? Bagi saya, tidak fair rasanya bila perempuan disodorkan dengan pertanyaan bahwa bekerja dan menjadi ibu rumah tangga adalah sebuah pilihan. Rasanya sudah tidak ... apa ya ? Tidak rasional, tidak manusiawi atau apa ya ?

Pasalnya, saat ini, biaya hidup begitu tinggi, utamanya biaya sekolah dan kesehatan. Saya tidak bicara bahwa belajarlah nrimo dengan hidup ini. Tidak. Karena bagi saya, setiap anak, setiap manusia berhak hidup layak. Dan saya sebagai orang tua wajib memenuhi apa yang menjadi hak anak-anak saya. Sangat jahat rasanya, bila hidup saya, sejak anak-anak hingga saat ini, atau hingga punya anak nanti ternyata lebih baik dari kehidupan yang dirasakan anak-anak saya. Naudzubilamindalik, jangan sampai. Kasihan mereka ....

Bagi saya, hidup harus diperjuangkan, bukan diterima begitu saja. Bagi saya, beranak pinak dan membangun keluarga bukan untuk membiarkan mereka menerima ketidakmampuan saya dalam memberikan penghidupan yang layak bagi mereka. Tapi sebaliknya, berkeluarga adalah sebuah tanggung jawab yang harus dpenuhi. Bahwa kehidupan saat ini sangat mahal, itulah tanggung jawab saya untuk melampaui itu semua dan memberikan yang terbaik bagi anak-anak saya. Subhanallah ... betapa beratnya.

Tapi sungguh, inssya Allah itu bukanlah beban. Semua itu adalah bentuk keimanan saya sebagai makhluk Allah yang mensyukuri segala karunia yang beliau limpahkan kepada saya. Maka sudah sewajarnya, sepatutnya, seharusnya, saya menjaga dan melakukan yang terbaik atas segala pemberian-Nya, dalam hal ini nanti, inssya Allah anak-anak saya.

Ya Allah, semoga kami tergolong orang-orang yang Engkau sukai ....

Friday 4 September 2009

YA ALLAH, PUASA ....

Subhanallah puasa ... sesungguhnya puasa itu amat berat. Batapa senangnya menjadi ahli surga yang benar-benar menyambut ramadhan dengan penuh suka cita. Walaupun harus berpuasa, walaupun harus menahan nafsu, walaupun harus kurang tidur, walaupun harus merasa sangat kelelahan.

Astaghfirullahalazim ... sesungguhnya puasa itu amat berat. Satu bulan saja manusia diwajibkan berpuasa tapi subhanallah ... betapa beratnya ?

Begitukah yang dirasakan saudara-saudara kita yang tidak punya ? Tidak bisa cukup makan, tidak cukup minum, tidak cukup istirahat, tidak bisa marah kepada siapapun, bahkan (maaf) untuk menyalurkan nafsu syahwat pun sulit. Dan demikianlah hari-hari yang mereka hadapi sepanjang masa ....

Astaghfirullahalazim ... sementara kita setiap kali akan berbuka sibuk memikirkan akan makan apa, makan di mana, berapa harganya, apa yang belum ada, kue apa yang harus dicoba ? Sementara saudara-saudara kita tetap kelaparan meskipun itu masa di bulan ramadhan Sementara kita hanya sebulan saja menahan diri ? Sementara kita setelah itu kembali meninggalkan saudara-saudara kita, para yatim, duafa dan janda ? ....

Ya Allah ... betapa besar hikmah berpuasa. Tapi kami begitu hina, untuk dapat berempati, membayangkan penderitaan saudara-saudara kita sesama umat mukmin pun kita masih pamrih akan pahala. Betapa besar kemurahanMu atas segala kebaikan yang kami lakukan saat ramadhan. Begitu banyak kemuliaan saat ramadhan. Begitu besar kemurahan yang berlimpah saat ramdahan ....

Begitu pun Ya Allah, berat nian berpuasa ... maka ampunilah kami ....

Thursday 3 September 2009

KELUARGA

Setiap anak manusia dilahirkan dalam keadaan suci. Adalah orangtuanyalah yang menjadikannya seorang majusi, seorang kafir atau seorang mukmin. Maka menjadi orang tua adalah sebuah amanah yang maha berat. Karena daripadanya setiap anak manusia dilahirkan dan terbentuk akhlaknya.

Apakah orangtua yang berakhlak baik akan selalu melahirkan anak yang juga berakhlak yang baik ? Belum tentu. Sebaliknya, apakah orangtua yang berakhlak kurang baik akan melahirkan anak yang juga berakhlak kurang baik ? Juga belum tentu.

Subhanallah, Maha Besar Allah. Hanya Allah sajalah yang mampu membolak-balikkan hati manusia. Maka janganlah kamu masuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi dan tidak mendapatkan hidayah dari Allah untuk berpikir dan mampu memperbaiki diri.

Maka keberadaaan sebuah keluarga menjadi madrasah pertama bagi setiap anak manusia. Apapun yang dilakukannya dalam hidup dikenalnya melalui apa yang dilihat, dipelajari, dilakukan oleh keluarganya.

Manusia adalah kalifah di muka bumi. Maka sudah menjadi kewajibannya untuk senantiasa berikhtiar dan berpikir. Dan jadilah kafilah dalam keluarga sehingga melahirkan anak-anak yang berakhlak mulia.

BERTETANGGA

Berbaik-baiklah kepada tetangga, karena tetangga adalah saudara yang paling dekat. Bilamana terjadi suatu musibah, maka adalah saudara terdekat, yaitu tetanggalah yang akan menolong. Dan janganlah kamu tidur dalam keadaan perut kenyang sementara tetanggamu menahan lapar. Sesungguhnya berbaik-baik dengan tetangga adalah suatu keutamaan, betapa pun itu seringkali sulit dilakukan ....

NGANTUK

Pagi-pagi perut kosong suruh meeting melototin presentasi angka-angka ... waduh ... ngantuk bangets ... ! Udah jalan-jalan, udah ngeles kiri kanan, tetep nguantuuuk ... ! Wuakakakak ... !

BERBUAT BAIK

Kadang manusia lupa, bahwa kalau ada orang berbuat baik terhadap orang lain, meskipun, bahkan, walaupun, orang tersebut adalah orang yang selama ini membencinya, memusuhinya, menzaliminya, memfitnahnya, adalah semata-mata karena mengahrapkan ridho Allah SWT, dan bukan karena ia merasa takut, kalah atau tidak enak hati, kepada orang tersebut.

Namun kesombongan manusia selalu saja membutakan segalanya. Maka kebaikan orang lain tetap saja buruk di matanya. Perbuatan baik orang lain tetap saja dianggap sebagai kemenangannya dan kekalahan orang yang sudah berbuat baik kepadanya.

Berbuat baiklah kepada sesama umat manusia, karena di antara sesama umat mukmin sesungguhnya mereka bersaudara.

Wednesday 2 September 2009

UJIAN

Sesungguhnya Allah SWT tidak akan menguji umatnya melampaui kemampuannya.

SALAH

Manusia adalah sumber kesalahan. Sengaja maupun tidak sengaja. Disadari atau tidak disadari. Bila kesalahan dilakukan dengan sengaja dan sadar, maka yang terpenting dari setiap kesalahan yang telah dilakukan adalah memperbaikinya, tidak mengulanginya.

Lalu bagaimana dengan kesalahan yang tidak disengaja, tidak disadari, karena kebodohan ? Bahwa kewajiban umat mukmin untuk saling mengingatkan kesalahan yang dilakukan saudaranya, sesama umat mukmin. Bila ada di antara kita melakukan kesalahan, maka ingatkanlah dengan sebaik-baiknya perkataan.

Namun jangan membiarkan orang lain melakukan kesalahan, apalagi membiarkannya hingga berulang-ulang. Adakalanya bahkan orang lebih menyukai orang lain melakukan kesalahan agar ia dapat menghardik dan terlihat lebih baik.

Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Kealpaan adalah kodrati manusia....

Monday 31 August 2009

Bayangkanlah ....

Sesungguhnya, sebuah kesabaran itu berbatas atau tidak ? Sesungguhnya perut yang lapar itu sangat dekat dengan kekufuran, kecuali lapar karena berpuasa. Sesungguhnya, penzaliman yang dilakukan oleh para pemimpin itu apa artinya ? Bukankah mereka orang-orang yang kenyang perutnya ?

Sesungguhnya azab Allah SWT itu amat pedih. Sesungguhnya membayangkannya pun membuat banyak umat tidak mampu. Bilamana seorang suami memasukkan jasad isterinya yang sahid karena melahirkan anak pertama mereka. Maka, membayangkannya saja sudah teramat sulit. Subhanallah ... betapa suami itu telah ditinggikan derajatnya karena keridhoannya menerima ujian Allah di dunia.

Bilamana menyaksikan seorang buta terjongkok di tikungan jalan mall besar yang hanya mengangguk-anggukan kepala dan tidak tahu berbuat apa. Bilamana menyaksikan ibu renta yang juga buta meminta-minta di sebuah gang sempit, dan berupaya menutupi kepalanya yang tersiram panas sang surya, sementara ia 'berteduh' di tempat yang salah ?

Sesungguhnya membayangkannya pun sangatlah berat, tidak mampu, seandainya kita yang menjadi mereka. Sesungguhnya, bisa jadi sang ibu renta yang buta justru merasa sejuk di bawah teriknya matahari dengan seizin Allah SWT. Subhanallah ....

Bahkan ... membayangkan menjadi seekor anjing yang terikat di bawah panas tanpa ada makanan dan minuman di jalanan yang serasa memanggang di bantal telapakannya yang kecil dan hiruk pikuknya lalu lintas dengan asapnya yang mengepul. Tali ikatannya yang terlalu pendek membuat sang anjing tidak punya pilihan untuk dapat bergerak leluasa dan memilih tempat yang lebih nyaman untuk berteduh. Akibatnya, untuk sekedar beristirahat dan duduk saja pun sang anjing kesulitan. Sementara sekelompok anjing yang lain hanya mampu menjulurkan terus lidahnya karena dehidrasi akibat terik matahari, dan telah terjemur sejak pagi menanti pembeli. Maka membayangkan penyiksaan yang dialami anjing saja, nisacaya umat manusia akan ragu ... betapa beratnya ....

Sebaliknya, betapa nikmatnya hidup kita. Seberapa banyak rupiah yang manusia punya ? Tapi ia seakan telah menguasai segalanya, bahkan hidupnya sendiri ... yang sesungguhnya hanyalah "tipuan" belaka. Bisa jadi, manusia mampu menentukan pilihan segala sesuatu dalam hidupnya, makannya, tidurnya, pasangannya, pekerjaannya, kecantikannya, kesehatannya, ilmunya, dengan uangnya ... selama ia masih hidup. Tapi siapa yang memberi manusia sebuah nyawa ?

Lalu untuk apa kesombongan yang dipertontonkan oleh manusia selama ini ? Bahkan, untuk bisa menyadari betapa kerdilnya dirinya sendiri pun manusia tidak mampu ... Subhanallah ... Maha Besar Allah dengan segala firmanNya ...

Sunday 23 August 2009

MINUM PIL KB

Dua hari lalu tiba2 aja aku ingat kelakuan aku masa kecil dulu, antara lain yaitu ... minum pil KB punya ibuuuuuu .... !!!! Wuakakakakak .... Gilingan ya ... kalau dipikir-pikir ... ?

Awalnya, aku sering liat blister obat alias pil KB punya ibu yang selalu diselipkan diantara kabel telpon di kusen pintu kamar ibu. Aku ingat banget itu blister aluminiumnya berwarna hijau terang, jadi eye catching banget geetooo lho... Apalagi, pil KB itu disusun sedemikian rupa secara berbaris mengikuti bentuk blister obat yang persegi panjang, jadi tidak berjejer dua-dua sepanjang 8 baris umumnya obat biasa. Nah, yang membuatnya semakin menarik, pada bagian-bagian tertentu obat itu, blisternya berwarna merah ... jadi makin cantik 'kan ... ? Sementara pilnya sendiri sangat mungil berwarna putih dan rasanya maniiiissss. Itulah sebabnya aku suka mencuri ambil pil KB ibu dan menghisapnya diam-diam ! Wuakakakakak .... ! Bener-benr kebangetan ... !

Tahu ga', kejadian itu tuh berlangsung saat aku masih umur 6 tahun-an ... ! Akibatnya, seingat aku sih waktu ketahuan, ibu langsung bawa aku ke dokter takut terjadi sesuatu sama badanku. Wuakakakak .... Badung banget dah ! Jangan ditiru ya ....

Saturday 8 August 2009

FAV-MOVIE

Sebenarnya, aku ga' demen-demen amat nonton. But sometimes, I love it. And my fav-serial movies are House, Dexter, MONKS, C.S.I (any), Desperate Housewifes.

Kalau yang big movies macam ... Speed, Entrapment, Mr. & Mrs. Smith, Preety Woman (is the best, Richard Gere I love you full ... ! Hahahahahahaha ... ), Charlie Angels, You've Got Mail, Moullin Rouges, etc.

Tapi aku juga punya daftar film yang ga' aku sukai macam Matrix, I am a Legend, Transformer, Rambo, ... apalagi 24 Hours, ga' banget deh ...

Kalau diperhatikan, 4 (empat) dari 5 (lima) serial movies yang aku sukai memiliki kecenderungan yang sama, yaitu film mengenai investigasi. Sementara kalau yang big movie ... sama juga 'kan ... ? Film yang baunya investigasi, detektif dan yang drama komedi. Bertolak belakang banget ya ternyata ... ?

Friday 7 August 2009

IDEALISME

Ke mana sebaiknya idelaisme ini dibawa pergi ? Tidak ada keadilan di dunia yang fana ini. Keadilan hanya milik Allah SWT. Jadi, mau dibawa ke mana idelisme ini ? Idealisme tidak pernah diingini oleh kebanyakan orang ....

Sebaliknya, haruskah manusia berkompromi dengan idealisme ini ? Maka bila itu dilakukan tidak lagi menjadi ideal. Mengapa manusia tidak menghendaki idelisme ? Berdosakah manusia dengan sebuah idealisme ?

Mengapa sebuah idealisme menjadi sesuatu yang muskil ?

Sunday 12 July 2009

LAGU ANAK-ANAK INDONESIA

Dari sejumlah judul lagu anak-anak Indonesia berikut ini, berapa banyak lagu yang anda kuasai ?
  1. Satu-satu
  2. Oh Ibu & Ayah
  3. Bunda Piara
  4. Kasih Ibu
  5. Nenek Moyangku
  6. Bangun Tidur
  7. Desaku
  8. Lihat Kebunku
  9. Bungaku
  10. Bunga Melati
  11. Bunga Nusa Indah
  12. Balonku
  13. Bintang Kejora
  14. Bintang Kecil
  15. Naik-naik ke Puncak Gunung
  16. Naik Delman
  17. Naik Kereta Api
  18. Kapal Api
  19. Hai Becak
  20. Seorang Kapiten
  21. Tukang Pos
  22. Dua Mata Saya
  23. Burung Kakaktua
  24. Kodok Ngorek
  25. Cicak
  26. Kupu-kupu
  27. Burung Ketilang
  28. Tik-tik-tik Bunyi Hujan
  29. Sepedaku
  30. Nina Bobo
  31. Dakocan
  32. Pamanku
  33. Memandang Alam
  34. Bulan Sabit
  35. Ambilkan Bulan
  36. Ular Naga
  37. Taman Kanak-kanak
  38. Menanam Jagung
  39. Pelangi-pelangi
  40. Menabung
  41. Lagu Gembira
  42. Ruri Abangku
  43. Anak Gembala
  44. Aku Anak Sehat
  45. Amin Membolos
  46. Amelia
  47. Ade Irma Suryani

Sesungguhnya, masih banyak lagi lagu anak-anak yang sangat bagus dan mendidik yang pernah diciptakan, didengar atau bahkan pernah kita nyanyikan. Sayangnya, selama ini lagu-legu tersebut jarang diperdengarkan dan diajarkan kepada anak-anak. Akibatnya, anak-anak lebih mengenal lagu dewasa ketimbang lagu anak-anak yang banyak mengandung ajaran moral. Kasihan ya anak-anak Indonesia ?

Hal bagusnya, ternyata, banyak juga lagu anak yang saya kuasai. Jadi semua judul lagu yang saya cantumkan di atas adalah sejumlah lagu yang saya ingat dan inssya Allah masih ingat dan bisa saya nyanyikan hingga saat ini. Berarti waktu kecil kerjaan saya cuma nyanyiiiii melulu dunk di kelas ! Wuekekek ...

Sunday 5 July 2009

KERAS KEPALA !

Untuk apa keras kepala ? Sudah bodoh, gengsi, keras kepala, mateng ! Boleh tersinggung, tapi jadi orang haruslah sportif, kalau memang realitanya memang begitu, ya sudah, fair donk, terima aja. Daripada mempertahankan gengsi yang ada yang menanggung resiko orang banyak, bukan yang bersangkutan aja, bukankah sama juga menzalimi diri sendiri dan semua yang lain ? Itulah sebabnya, musuh terbesar umat muslim adalah kebodohan dan kemiskinan.

Dan golongan orang-orang yang paling merugi adalah orang miskin yang bodoh tetapi sombong ! Mau jadi apa kalau sudah begitu ? Ga' habis pikir ... benar-benar ga' habis pikir ! Sudah miskin, dibantu tidak mau. Sudah bodoh, dikasih tahu juga ga' mau. Sudah sombong, dipermudah hidupnya juga tidak mau. Lha kalau yang miskin dan bodoh itu punya tanggungan, ga' kebayang seperti apa lebih bodohnya para tanggungan yang menjadi pengikutnya itu ? Astaghfirullahalazim ....

Wednesday 1 July 2009

HARI INI NGANTUK BERAAAAT ... !

Hari ini kok ngantuk beraaat ya ... ? Padahal baru minum air putih 3 gelas doank plus almod croisant 'kan harusnya ga' bikin kenyang terus jadi ngantuk ? Kalau ada bantal ma kasur kayanya enak deh ... Zzzzzzzz ....

Tuesday 30 June 2009

CITA-CITA 2009

Cita-citaku sepanjang 2009 kok sepertinya belum ada tanda-tanda yang terlalu menyenangkan ya ? Padahal ini udah separuh jalan, alias udah memasuki bulan ketujuh.
  1. Shalat lebih rajin, on time, udah belum ya ... ?
  2. Punya rumah baru yang lebih besar, alhamdulillah ... tapi kapan bisa pindah ya ... ?
  3. Dapat kerjaan baru, udah dipanggil interview 4 (empat) perusahaan tapi kok belum ada yang gol ya ... ?
  4. Pengen punya baby, gimana caranya ya ... ?

Astaghfirullahalazim ... mudah-mudahan aku semakin banyak bersyukur ....

BINTARO SEKTOR IX - BLOK M, 35 MENIT

Masa-masa liburan begini, berangkat dan pulang kantor jadi agak sedikit menyenangkan. Pagi ini, berangkat dari rumah pukul 06.33 wib, tiba di palatehan lapangan mabak pukul 07.18 wib. Itu pun lantaran macet persis di depan kantor gara-gara jalanan terhalang metromini naik-turunin penumpang persis di tingkungan plus parkiran kendaraan dinas polri yang lagi upacara yang menghabiskan persis separuh jalan alias 2 (dua) jalur.

Tapi yang paling seru kemarin, berangkat dari rumah pukul 06.56 wib, tiba di kantor 07.31 wib ! Wuekekek ... ! Asli pembalap ! Pemuda berbadan gelaaaaaap ... !

Wednesday 17 June 2009

LEGA RASANYA ....

Jadwal mengajar semalam sesuai rencana di awal dimanfaatkan untuk ice-breaking, simple survey & evaluasi. Menarik sekali, dan rasanya bisul pecah dengan keakraban suasana semalam. Bila 2 (dua) pertemuan terakhir berturut-turut saya selalu nyasar setiap kali pulang ngajar lantaran selalu nyupir sambil mikirin kondisi kelas, semalam Alhamdulillah ... saya bisa pulang dengan hati yang legaaaa ... rasanya.

Walaupun agak terlambat dan baru dilakukan di pertemuan ke-sembilan setelah UTS, tapi ice-breaking semalam cukup efektif untuk menyadarkan kita semua yang ada di sana (kelas). Akhirnya, masing-masing siswa pernah mendengar nama, kegiatan atau pekerjaan bahkan usia teman-teman satu kelasnya selain kuliah malam.

Diskusi kedua, adalah mini survey menyoal seberapa banyak teman satu kelas yang masing-masing siswa kenal atau miliki. Berdasarkan survey, sampling n = 12 (50%) dari N= 24 siswa, terbukti bahwa ternyata sebanyak 33% responden atau 4 orang siswa hanya mengenal kurang dari 5 (lima) orang teman sekelasnya. Sementara sebanyak 3 (tiga) siswa atau 25% mempunyai teman 6 & 7 (atau masing-masing 25%). Sebanyak 1 (satu) orang siswa mempunyai teman 8 & >10 (masing-masing 8,3%). Berdasarkan data yang ada artinya, siswa yang punya teman lebih banyak dari 5 orang (6, 7, 8, atau > 10) jumlahnya jauh lebih sedikit. Tentu, kondisi ini memprihatinkan sekaligus membuktikan kepada para siswa betapa lemahnya pertemanan (jaringan) yang berhasil mereka bangun selama 8 kali pertemuan (hampir dua bulan) dalam sebuah komunitas yang hanya terdiri dari 54 orang saja. Hal inilah yang diduga mempengaruhi buruknya perolehan nilai ujian karena antarsiswa jarang melakukan interaksi secara intim. Artinya, kenal secara personal saja tidak, bagaimana antar siswa akan melakukan kegitan-kegiatan lain yang lebih menyenangkan dan berkualitas sehubungan dengan aktivitas belajar mengajar seperti berbagi berbagai informasi dan belajar bersama ya ?

Terakhir, adalah evaluasi bersama, tidak saja bagi siswa tapi juga bagi saya. Saya berusaha banyak memotivasi para siswa dengan mengungkapkan kelemahan mereka selama ini dalam proses belajar dan mengerjakan tugas maupun ujian. Sebaliknya, para siswa pun saya beri kesempatan untuk mengkritik saya secara bebas dan rahasia dalam selembar kertas. Hasilnya pun, langsung saya respon saat itu.

Kritikan para siswa tampaknya tidak lebih dari komentar yang menurut saya lebih pas disebut sebagai pujian ya ? Seperti komentar mereka bahwa saya terlalu perfeksionis, tegas, cukup menguasai materi, smart dsb. Nah, kritikannyalah yang sangat menarik. Menurut para siswa ... saya terlalu cepat dalam berbicara, saya menggunakan metode yang tidak lazim seperti pemanfaatan internet dalam tugas dan berkomunikasi dengan siswa, saya juga terlalu banyak memberikan tugas (padahal cuma 3), oya saya juga dianggap lebai karena suka show off dengan kemampuan saya, selain itu para siswa mengklaim bahwa selama ini mereka sudah berupaya semaksimal mungkin dan melaksanakan tugas sebaik-baiknya tapi mengapa hasilnya masih buruk juga, saya pun dinilai sering melampaui waktu mengajar, dan terakhir ... ini dia yang menarik ... saya tidak sedap dipandang karena pucat alias tidak berdandan ... !!! Wuakakak ....

Asli ... diskusi semalam sungguh sangat menarik. Persoalannya, kalau sudah soal berdandan saya sungguh mati gaya karena saya tidak suka dan tidak bisa berdandan seperti kebanyakan perempuan yang lain. Saya harus banyak berterima kasih kepada semua siswa-siswa saya yang sudah mengingatkan banyak hal yang mungkin selama ini hal-hal tersebut saya anggap tidak penting. Semoga, saya dan juga para siswa dapat bersama-sama memperbaiki kekurangan kami masing-masing sehingga dapat berprestasi lebih baik lagi sesuai porsi kami masing-masing. Amiiin ....

Friday 12 June 2009

BANG JAMIL, LAGEEE ... !

Lama ga' silaturahmi sama Bang Jamil, rasanya ada yang kurang. Jadi, pagi-pagi sekali saya langsung menghubungi beliau melalui telpon. Saat sudah on line, sapaan pertama beliau adalah "Siapa ini ? Kok suaranya lain ?" Segitunya udah saya jawab, "Ini Firlly" beliau masih saja "Kok suaranya beda ?" Jadilah, akhirnya kami berdua ngerumpi pagi-pagi di tengah-tengah perjalanan beliau menuju kampus untuk mengajar.

Pertanyaan saya yang pertama adalah "Abang sehat ?" yang langsung dijawab "Saya sehat, alhamdulillah". Waktu saya protes beliau tidak pernah menghubungi saya dan selalu saya yang menghubungi dia, beliau pun ngeles, "Iya nanti ditelpon ..." Wuakakak. Topik obrolan kami pun akhirnya membahas "cape deh" ... Wuekekek.

Syukur alhamdulillah, saya sungguh merasa sangat senang, pagi-pagi bisa memulai hari dengan tertawa-tawa dengan salah seorang sosok yang sangat saya hormati, yaitu dosen saya. Saking penasarannya karena sudah lebih dari sebulan tidak mendengar kabarnya lantaran saya yang sakit dan diopname, saya jadi tanya terus-terusan sama beliau apakah beliau sehat. Setengah sebal akhirnya Bang Jamil pun menegaskan, "Lha kau dengar suara saya sepertinya bagaimana ? Sehat 'kan ?" saya pun kembali tertawa.

Bang Jamil, rumah di depok mengajar di kebon jeruk, kalau bukan karena panggilan hati, tak mungkin seorang guru mau mengajar sejauh itu. Saya saja berpikir puluhan kali saat memutuskan untuk mengajar, segitunya rumah dan kampus hanya 30 menit ditempuh.

Wuih ... pokoknya, inssya Allah kami janjian ketemuan minggu depan, setelah Bang Jamil kembali dari pertemuan Bakohumas di Bali. Maka seperti biasa saya pun lagi-lagi menggodanya, "Bang, kerja dunk ... jangan jalan-jalan aja. Disuruh kerja kok malah jalan-jalan terus ?" Rupanya Bang Jamil sedang senang berkomentar "cape deh". Makanya ledekan saya pun cuman ditimpalin "Cape deh ..." katanya sambil tertawa. Hingga akhirnya obrolan berakhir, "Sampe ketemu minggu depan bang ya, assalamualaikum ..." Bang Jamil pun naik bis menuju kampus ....

Wednesday 10 June 2009

MENYESAL

Menyesal biasanya datang belakangan. Maksud hati ga' mau marah, apa daya ga' tahan juga. Alhasil, marah juga. Akhirnya, menyesal ....

Saya hanya mengenal diri saya sendiri saja, bahwa seingat saya saya tidak pernah bersikap seperti itu. Saya selalu menghormati dan mencintai guru-guru saya. Saya selalu bersahabat dengan mereka. Sejak saya sekolah dasar saya punya banyak kisah dengan guru-guru saya, baik guru menari, guru musik, guru drum band, guru olah raga, guru IPS (hingga ulangan saya skornya 100!), dan banyak lagi.

Berlanjut di SMP, saya pun bersahabat baik dengan guru-guru saya, mulai dari guru bahasa inggris; tak peduli nilai rapot saya 4, guru matematika, guru olah raga, guru PKK, guru biologi. Namun akibatnya, saya mampu belajar dengan baik, termotivasi dan memperoleh nilai yang jauh lebih baik di akhir masa studi, lantaran saya mempunyai hubungan yang baik dengan guru-guru saya, lantaran saya selalu menghormati guru-guru saya.

Bagi saya masa SMA, adalah masa belajar yang paling sulit. Namun betapa pun sulitnya masa itu, tidak juga membuat saya tidak menghargai guru-guru saya. Saya tetap bersahabat dengan guru matematika yang killer sekalipun, guru olah raga, guru fisika yang guanteng, guru kimia yang aneh, guru biologi yang ... begitu deh, guru bahasa inggris yang wierd. Tapi tetap ... saya selalu menghargai mereka.

Kuliah, jangan ditanya lagi. Bang Jamil, dosen MPK paling disegani di kampus, dan saya belajar melebihi orang tirakat kejawen ! Saya uber-uber beliau ke mana pun perginya. Saya tidak peduli harus mengejar beliau ke mana, yang penting saya bisa belajar. Dan beliau tidak pernah keberatan, beliau selalu meluangkan waktunya untuk saya. Pak Lubis, dosen SEI yang sudah sangat sepuh, saya beradu pendapat soal nilai ujian saya, dan beliau mengakui saya layak mendapatkan nilai lebih baik.

Saya pun sangat bersyukur menjadi murid kesayangan Prof. Alwi Dahlan. Mungkin beliau tidak pernah merasa memperlakuan saya secara istimewa, tapi saya merasa beliau begitu baik terhadap saya. Padahal memperoleh nilai A beliau sungguh sangat sulit, tapi beliau begitu ... apa ya ..., memperhatikan setiap kemajuan studi dan tesis saya. Ada lagi Prof. Harsono, beliaulah yang menyelamatkan saya, beliau dengan tulus meminjamkan uang pribadinya untuk membayar uang sekolah saya yang terancam DO ! Saya tidak pernah membayangkan, apalagi terpikirkan ada dosen, guru sebaik hati itu terhadap siswanya. Dan saya sungguh sangat bersyukur saya memperoleh itu. Prof. Sasa Djuarsa Sandjaja, beliau yang aktif mengejar-ngejar saya agar merampungkan tesis saya.

Saya selalu terkesan kepada semua guru dan dosen saya. Walaupun, saya pun melihat begitu banyak kawan-kawan saya yang tidak menghargai mereka sebagaimana saya sangat menghormati mereka. Bagi saya, guru adalah sejajar dengan orang tua. Bahkan, pada periode atau kurun waktu penting di masa pertumbuhan, seorang anak lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah bersama guru-guru mereka. Guru-lah yang mengajarkan mereka berpikir.

Itulah sebabnya, saya tidak akan pernah lupa jasa-jasa Pak Thamrin dan Bu Fodhli. Merekalah yang mengajari saya sholat, ngaji, menulis arab, menghafal doa mau tidur, naik kendaraan, keluar pintu rumah, mau makan, keluar kamar mandi, dll. sejak saya kelas 1 SD ! Massya Allah ... apa jadinya saya kalau tidak ada mereka ....

Sekarang, saat saya berada di posisi mereka, saya tidak ingin anak didik saya merasa segan atau menghormati saya seperti ... apa ya ... kaku dan ortodok. Saya hanya ingin mereka menghargai diri mereka sendiri dan tidak melakukan kegiatan yang sia-sia yang tidak mengajarkan dan memberikan manfaat apa-apa bagi hidup mereka di masa depan. Saya hanya ingin, mereka punya kehidupan lebih baik dari saya, jauh lebih baik dari saya. Inssya Allah, amin ....

Sunday 7 June 2009

MUKTAMAD "GA' ADA ?"

Pagi-pagi sekali saat saya ngerumpi by phone sama detya di bandung, tiba-tiba dia cerita kalau saat ini tengah beredar informasi, rumor, bahwa Pak Muktamad meninggal dunia. Pak Muktamad adalah guru matematika killer kami saat kelas 3 di SMA dulu. Selain berprofesi sebagai guru, beliau juga guru bela diri yang sangat rajin shalat dan tirakat, puasa, dll. Jadi, muktamad bukan sosok guru yang biasa-biasa saja. Dengan perawakan yang besar dan profesi di luar pengajar akademis, muktamad adalah sosok yang religius.

Namun, begitu sangarnya muktamad saat mengajar kami dulu, sampai-sampai suami saya selalu muntah-muntah setiap kali akan berangkat sekolah, khususnya bila hari itu ada pelajaran matematika yang diajarkan beliau. Selain sangar, beliau juga mengajar super cepat alias kilat khusus. Jadi metode dalam mengajar adalah memberikan penjelasan 30 menit, sisanya yang 15 menit langsung ulangan ! Celakanya, bila kita tidak menggunakan kertas ulangan khusus yang memang biasa digunakan khusus dengan kepala surat identitas sekolah kami, SMA Negeri 1 Tegal, kami bisa dapat masalah besar. Jadi, bila kami memperoleh pelajaran matematika 6 hingga 8 pelajaran matematika selama seminggu (kebetulan saya jurusan IPA saat SMA), maka terbayangkan 'kan betapa jiper dan stressnya kami menghadapi beliau ?

Tidak hanya itu, beliau juga sangat memperhatikan disiplin khsususnya kerapian siswa, dari kuku, kaos kaki, bedge identitas sekolah hingga nama siswa ! Jadi, bila seragam kami tidak sesuai aturan, rok atau blus terlalu pendek, tidak berkaos kaki, lengan dilipat seperti preman, pasti beliau akan mencubit kami dan tidak mengijinkan kami mengikuti pelajarannya ! Wuakakak ... ! Galaknya ngelebihan guru ke anak SD ya perhatiannya ?

Lucunya, saya sudah bersahabat dengan beliau sejak kelas 1. Jadi, saya juga pernah menggunakan seragam tidak sesuai aturan, terpaksalah beliau suruh saya keluar kelas. Tak lama beliau menghampiri saya di koridor kelas, lalu ujarnya, "Kowen aja kaya kuwe ... o. Angger aku ora marahi kowen 'kan berarti aku ora adil karo sing liya. Aja dibaleni maning ya, nganggo klambi seragame sing bener !" Artinya kurang lebih, "Kamu jangan begitu donk. Kalau saya tidak marahi kamu, berarti saya tidak adil terhadap yang lain. Jangan diulangi lagi ya, pakai sragam yang bener !" Tapi akhirnya, saya diijinkan masuk kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran beliau hingga akhir.

Jujur saja, saya bisa begitu akrab dengan beliau karena beliau adalah juga guru paman-paman dan tante-tante saya sebelumnya. Jadi kami sudah saling kenal begitu. Maka, bila teman-teman yang lain agak takut bertemu beliau, saya justru sering ditraktir makan sate kambing beliau bersama detya sore-sore.

Makanya, beliau pun, termasuk orang yang selalu saya cari-cari setiap saya pulang kampung. Sekarang beliau mengajar di SMA Negeri 1 Pemalang. Saat saya ada keperluan di kantor imigrasi pemalang, seperti biasa, maka saya telpon saja beliau di sekolah. Intinya cuma satu, saya mau ajak beliau madol. Saat itu beliau berkomentar, "Aku lagi ngajar sih wing" (nama kecil saya)" ujarnya sedikit bernada keberatan. Tapi karena saya memaksa, "Tinggal baen pak, sepisan-pisan" pinta saya merajuk. Akhirnya, sejurus kemudian saya pun sudah mendapati beliau di dalam mobil bersama saya dan ibu, main-main muter-muter pemalang, ke imigrasi dan makan siang di wts (warung tengah sawah) ! Wuakakak .... !

Saat saya putus pacar, saya curhat, ngadu, nangis-nangis juga sama beliau ! Begitu pun saat saya dilamar, yang saya cari dan prioritas undang adalah beliau. Sayangnya, saat saya ijab kabul, saya kesulitan menghubungi beliau. Alhasil saat saya telepon dengan beliau kemarin, beliau marah-marah dan menyebut saya kurang ajar. Katanya, "Eh ... bocah ente dalban ya, kawin ora ngundang-ngundang" komentarnya kesal. Setelah saya jelaskan bahwa saya sudah berusaha menghubungi beliau tapi tidak bisa, yang terjadi kemudian justru sebaliknya. Katanya, "Eh ya wis berarti aku njaluk pangapura ya, aku sing salah sing ora bisa dihubungi, telpone ilang" jelasnya sportif. Wuekekek. Begitulah muktamad, sportif.

Begitulah, sosok guru bagi saya tidak terkecuali dengan guru sekiller Muktamad. Tak sedikit kawan yang masih menaruh dendam lantaran merasa sakit hati akhibat cara mengajar beliau yang keras semasa SMA. Maka, tak jarang kami sesama siswa seringkali beradu argumentasi dan berbeda pendapat dengan begitu hebohnya dan emosional di mailinglist kalau sudah membahas sosok yang satu ini .

Tapi banyak juga yang mengakui, bahwa mereka seumur hidupnya belajar matematika hingga cemantel di kepala ya hanya mengandalkan ilmu yang diajarkan muktamad semasa SMA. Maka tak heran beberapa teman berhasil mencetak nilai NEM sempurna alias 100 di ujian nasionalnya ! Tak peduli mereka kuliah di institut atau universitas sehebat apapun setelah lulus SMA, teman-teman mengaku tidak pernah lagi belajar setiap kali menghadapi tes karena apa yang diajarkan muktamad begitu dasyat nancep ke isi kepala mereka. Busyet ... !
Sementara bagi saya yang kemampuan intelektualnya tidak secemerlang mereka, tidak sedikit pun membuat saya membenci muktamad. Bagi saya tidak ada alasan untuk membenci guru, apapun bidangnya, bahkan guru olah raga sekalipun yang menurut saya tidak kreatif dalam mengajar karena hanya membiarkan siswanya lari keliling sekolah atau stadion 3-5 kali putaran, setelah itu kami dibiarkan begitu saja. Sementara selama sekolah di sekolah swasta semasa SD dan SMP setiap kali pelajaran olah raga saya biasa melakukan kegiatan olah raga yang sebenarnya, dari volley, basket, lompat jauh, lompat galah, sprinter, kasti, dll.

Gara-gara bosan berolah raga lari setiap minggu tanpa melakukan aktivitas yang lain, saya bersama seorang teman perempuan yang lain pernah membelot aturan putaran lari hingg ketahuan dan dihukum scotjump dll. hingga 30 - 50 kali. Tapi itu pun tidak membuat saya marah, saya justru merasa senang karena pelajaran olah raga jadi berbeda.

Bagi saya, guru adalah orang yang wajib dihormati, dihargai, didoakan. Apapun dalihnya, saya bisa seperti ini karena mereka. Sementara saya bisa hidup meninggalkan kota kelahiran saya, mendapatkan pekerjaa, mendapatkan bayaran yang baik, itu semua karena rezeki Allah diturnkan melalui pertolongan mereka, guru-guru saya. Sekali lagi saya merasa sangat bersyukur telah dilahirkan, tumbuh dan dibesarkan di kampung, di kota kecil yang masih menjunjung nilai-nilai tradisional seperti ini.

Bagi saya, ikatan emosional antara murid dan guru adalah sesuatu yang alamiah, yang menarik yang kadang tidak dapat dijelaskan, yang kadang lebih berpengaruh dalam membentuk atau mengembalikan anak ke kondisi yang seharusnya, berjalan di tracknya. Tidak percaya ? Coba tarik mundur kembali perjalanan hidup kita semasa sekolah dan ingat-ingat bagaimana kita berinteraksi dengan guru-guru kita dulu. Pasti menarik !




Thursday 4 June 2009

NGUMPETIN OBAT

Lantaran udah kelewat bosen nenggakin obat selama diopname di rumah sakit, alhasil suatu malam saat suster datang nganterin satu kantong berisi 3-4 macam obat, saya bilang nanti akan saya minum sendiri. Tapi, begitu susternya pergi, kantong obatnya saya umpetin di bawah bantal sampe pagiiiiii ... ! Wuakakak ... !

Ga' penting 'kan ? Nakal ? Umur bentar lagi empat puluh, tapi kelakuan masih kaya anak kecil. Tapi asli lo ... minum obat mulu, pegel beneeeer ... ! Mual tau ... Jadi ya ... terpaksa deh, ngumpetin obat. Jangan ditiru ya ... !

GILA SEPATU

Ini adalah kebiasaan buruk saya, penggila sepatu. Parahnya, menurut akal logika saya juga, saya cenderung membeli sepatu branded yang tergolong mahal untuk ukuran saya, ketimbang sepatu non branded kebanyakan. Tapi sisi positifnya, saya tidak pernah membeli sepatu branded itu dalam keadaan normal, jadi saya hanya membeli pada saat obral saja. Itu pun kalau obralnya cuma 50% biasanya masih tidak saya beli. Jadi kalau sudah special price, artinya diskon lebih dari 50%, baru deh ... saya beli, maklum saya cewe "modis" alias cewe modal diskon ! Wuakakak ....

Dulu, saya kerap beli sepatu branded yang seringkali promosi buy one get one alias beli satu gratis satu. Tapi ternyata, brand sepatu yang satu ini seringkali sakit kulit, alias kulit sepatunya jadi pecah-pecah dan cepat rusak. Jadilah, saya tidak pernah membeli brand itu lagi. Walaupun beli sepatu modal diskonan, saya tetep ga' mau rugi, tetap harus dapat sepatu yang berkualitas baik. Itulah sebabnya saya termasuk jarang beli sepatu. Tapi sekali waktu ada obral, maka saya bisa beli 2, 3 atau 4 pasang sepatu sekaligus ! Tapi itu kejadian setahun sekali juga ga' mesti ....

Saking gilanya sama sepatu, saya sering membeli 2 (dua) sepatu sekaligus dengan model yang sama, tapi beda warna. Seingat saya, sejak saya bekerja saya sering tuh beli sepatu dengan cara begitu, sekali ada model yang cocok dan harganya obral, saya akan langsung beli dua pasang dengan warna yang berbeda. Kalau dihitung-hitung, sepertinya saya sudah 4 kali beli dua pasang sepatu sekaligus dengan model yang sama lantaran obral ! Bukan hanya itu, kadang saya nekat tetap membeli sepatu dua pasang sekaligus walaupun ukuran yang biasa saya kenakan tidak ada. Jadi, karena ukuran kaki saya 37, maka toleransi nomor sepatu saya bisa 36 dan 38. Wuakakak, nekat ya ... !

Tapi asli, kebiasaan ini kebiasaan ga' baik. Walaupun tetap saja saya sering berkilah kalau sepatu itu 'kan barang yang relatif tetap ukurannya, tidak seperti baju yang bisa berubah-ubah karena kita bertambah gendut atau bertambah kurus. Artinya, investasi sepatu jauh lebih hemat dan awet ketimbang beli baju. Makanya, kadang saya tidak terlalu milih model sepatu, sepanjang itu elegan dan klasik, saya embat saja. Tidak hanya itu, saya juga menggunakan cara yang sama bila terpaksa harus beli baju resmi untuk ke kantor. Mungkin kebanyakan perempuan akan tahu deh, harga blazer kerja perempuan harganya amit-amit. Makanya saya pun membelinya kalau obral saja.

Pendek kata, saya anti beli apapun dengan harga normal. Wuakakak ... Walhasil suami pun berkomentar, "Kalau begitu mendingan kalau mau belanja kita nunggu obralan aja ya, mih ?" tanyanya penasaran. Dan saya, hanya senyum-senyum deh menyimaknya, asik nih ... berarti kalau ada obral boleh donk saya cari-cari barang, kali-kali ada yang mur-mer alias murah meriah ... BTW, jangan ditiru ya, kebiasaan buruk saya ... ga' baik !

Sunday 31 May 2009

KEAJAIBAN AIR ZAM-ZAM

Dari berbagai hasil lab pemeriksaan darah dan obeservasi lain selama sakit kemarin yang paling sangat mengganggu saya rasakan adalah sakit kepala yang berdenyut-denyut di sisi kiri atas dengan jeda kontraksi yang sangat intens. Dan, sakit kepala ini ternyata tidak ada hubungannya dengan sakit typus, DB atau maag yang saya derita sehingga menyebabkan saya diopname. Malam terakhir menginap di rumah sakit, saya tidur dengan mematikan ac, berkaos kaki, berkaos tangan plus alat pemanas tubuh dengan selang belalai gajah berdiameter sepuluh senti yang dialirkan ke dalam selimut, hingga pagi karena meriang ! Saat typus dan DB sudah berkurang, saat maag chronis dan mual sudah mulai pulih, tapi sakit kepala tak kunjung reda walau panas beranjak normal.


Menurut spesial neurolog, berdasarkan hasil pemeriksaan EEG ternyata di kepala saya ada sesuatu yang tidak wajar khususnya di otak sebelah kanan. Itulah sebabnya saya sering merasa tegang di sekujur tubuh sebelah kanan, terutama punggung, leher dan belikat sebelah kanan, hingga betis. Persoalannya, sakit kepala sebelah kiri atas yang berdenyut-denyut intens ini, dokter belum menemukan jawabannya. Untuk itu saya perlu MRI di rumah sakit yang letaknya jauh dari rumah. Waduh, pergi ke RS Pondok Indah atau Seloam terlalu jauh, saya bakal kecapean di jalan. Apalagi naik ambulans dengan posisi tidur semakin pusing deh saya. Jadi penumpang aja saya tukang mabok, ditambah ini sakitnya memang sakit kepala, bisa dobel deh sakitnya. Jadi, untuk sementara, saya belum MRI.


Dokter menduga, saya pernah mengalamai benturan hebat sebelumnya. Hal itulah yang dokter diskusikan bersama ibu, dan ibu memastikan bahwa sejak lahir saya langsung menangis, normal dan tidak pernah jatuh hingga dewasa. Tapi saya ingat, saat mengikuti pendidikan kesamaptaan pendidikan polri di lido, sukabumi maret 2002, saya pernah dibanting dengan sengaja dengan dalih berlatih atau bercanda oleh lawan latihan taekwondo yang seorang pria. Saya ingat, saya komplen berat saat itu karena saya benar-benar merasakan sakit. Bukannya cengeng, toh saya sejak kelas 3 SD sudah latihan karate dan selalu menjadi yang terbaik setiap ujian kenaikan tingkat, hingga SMA, tidak pernah cedera saat berlatih. Intinya, ada kode etik dalam berlatih bela diri. Mungkin benturan itulah penyebab trauma, memar di kepala sehingga menimbulkan sakit kepala yang saya rasakan selama ini.

Tiba di rumah pasca dirawat di rumah sakit, malam pertama (seperti malam-malam sebelumnya di rumah sakit) saya seperti biasa tidak bisa tidur karena sakit kepala. Ga' terasa air mata menetes karena menahan sakit. Suami lalu telepon ibunda (ibu mertua, memberi kabar bahwa air zam-zam pemberiannya yang sudah didoakan mertua saat berhaji akan diminumkan kepada saya). Jadilah, suami menuangkan sedikit ... sekali air zam-zam ke dalam cangkir kecil. Kembali dia mendoakan air zam-zam itu dengan khusuk. Sementara saya terus saja mewek. Biasa, cengeng. Tak lama, suami pun memberikan air zam-zam itu untuk saya minum. Juga dengan doa, saya minum penuh rasa nikmat. Alhamdulillah, nikmat betul .... Suami pun bertanya, "Lagi ?" tawarnya. Kontan saya jawab, "Lagi." Begitu hingga yang ketiga kali. Terakhir, suami menuangkannya sekali lagi ke gelas, mendoakannya, lalu mengusapkannya ke kepala saya yang sakit itu. Tak lama saya pun tertidur, pulas....


Keesokan harinya, subhanallah ... sakit kepala itu sudah jauh berkurang. Intensitasnya tidak lagi seperti selama ini yang saya rasa. Biasanya, sakit kepala berdenyut-denyut ini selalu muncul, berkontraksi secara intens hampir setiap lima detik sekali, bahkan kurang. Saking nyerinya, saya mpe' merem-merem menahan napas karena sakit. Jadi, kebayang 'kan betapa tersiksa dan sakitnya, karena sepanjang waktu dari bangun tidur hingga mo' tidur lagi harus merasakan sakit kepala itu yang selalu muncul dengan intensitas cukup sering dengan rasa sakit yang hebat. Namun dengan air zam-zam, sekarang rasa sakit itu sudah mulai menghilang, sesekali muncul kalau saya kecapean saja, itu pun tidak sehebat yang dulu saya rasa.


Subhanallah ... keajaiban air zam-zam memang tidak perlu dipertanyakan lagi, ditambah doa orang tua, mertua, ditambah doa suami, sungguh kombinasi doa dan obat yang paling mujarab. Bagi perempuan, ridho Allah adalah ridho suami. Begitulah kebesaran Allah SWT dan keajaiban air zam-zam bekerja ... Jadi ujian sakit ini sungguh sangat tidak ada artinya bila dibandingkan dengan kebesaran dan kemurahan Allah SWT dengan segala ciptaannya. Subhanallah ....

HAMPIR KENA TIPU !

Pagi ini, saat mata udah nyaris nutup lantaran masih pemulihan dari sakit tiba2 telpon rumah bunyi. Ternyata telepon dari PT. Megatama Informatika yang beralamat di Gedung Sampoerna Strategic Square, Tower 2 Lt. 21, Jl. Sudirman Kav. 45 - 46, Jakarta. Intinya, aku dipanggil interview kerja dan besok harus bertemu Ibu Maharani di Departemen 3 jam 08.30 pagi !

Terpaksa deh, buka laptop, cek status jobstreet, jobsDB dan experd apakah aku pernah ngelamar ke perusahaan ini. Hasilnya nihil. Waktu aku cek ini perusahaan apa, si penelepon bilang perusahaan penyalur tenaga kerja. Bayanganku langsung TKI, wauakakakak !

Langsung deh, browsing di gogle dan dapet deh black track record perusahaan ini. Kebanyakan orang korban yang pernah dipanggil interview berkomentar negatif. Kesimpulannya, perusahaan ini memanggil calon korbannya dalam jumlah bukan lagi kolektif tapi sangat banyak. Dan, tawarannya ternyata untuk ikut pelatihan 3 hari dengan fee Rp. 3 juta setahun, dan bla, bla, bla. Aku ga' terlalu baca semua komentar orang. Langsung saja aku putuskan tidak usah datang.

Pertama, aku tidak pernah melamar ke perusahaan yang banyak dijuluki korbannya sebagai perusahaan "penipu" di dunia maya itu. Kedua, aku juga ga' tahu dari mana dia bisa dapat nomer telepon rumahku. Ketiga, berdasarkan hasil observasi di "lapangan" virtual muncul gejala bahwa PT. Megatama Informatika telah banyak menimbulkan ketidakpuasan. Selain itu, banyak di anatara korban yang menyebutkan perusahaan ini tidak profesional serta tidak jelas juntrungnya. Keempat, biasanya perusahaan profesional akan memanggil dengan jeda waktu tertentu dari saat mereka menghubungi calon pegawai, tidak sekarang ditelepon besok suruh datang. Jadi, lebih hati-hati ke depan.

Alhamdulillah wasukurillah ... Allah masih melindungi ... semoga aku semakin waspada.

Friday 29 May 2009

SAKIT

Yang namanya sakit, apapun penyakitnya, rasanya ... tetap ... subhanallah ... betapa nikmatnya ternyata tubuh kala sehat. Kesabaran diuji luar biasa. Dan saya, bukan tergolong orang yang pandai belajar sabar, astaghfirullahaladzim ....

Saat seorang hamba Allah SWT diberi sakit, Allah SWT menaikkan derajatnya. Saat seorang hamba Allah SWT diberi sakit, Allah SWT menghapuskan dosa2nya, dari pucat wajahnya, dari pahit rasa lidahnya, dari lemah tubuhnya. Inssya Allah ....

Namun terlepas dari ketentuan Allah itu, ada pula ketentuan Allah yang lain. Bahwa manusia wajib menjaga kebersihan, bahwa manusia wajib hidup sehat dan manusia wajib berobat kala sakit. Jadi, sakit bukan sesuatu yang "given" begitu saja. Sakit juga merupakan cermin bagaimana kita hidup selama ini, bersihkah, sehatkah, dan mau berobatkah ?

Jadi, hikmah sakit adalah agar manusia senantiasa menjaga kebersihan, menjaga pola hidup sehat dan menjalankan kewajiban untuk berobat agar tidak sakit. Itulah sebabnya, islam mengajarkan bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman. Karenanya, untuk menghadap sang khalik dalam keadaan hidup maupun mati, manusia harus bersih lahir dan batinnya, dengan bersuci dan berwudhu. Subhanalah ....

Monday 25 May 2009

CAPE ....

Kadang-kadang, atau bahkan sering ya ... rasanya cape sekali memaknai hidup yang berat ini. Sepertinya isi kepala ini sudah tidak mampu lagi mencerna segala hal yang terjadi menimpa diri (wuaduh ! seakan-akan gitu lho ... !). Lelah rasanya, tapi tidak tahu lagi harus berbuat apa.

Betapa sulitnya menjadi umat yang ikhlas, tawadhu, pasrah. Sudah tahu, apa yang harus dikerjakan pada saat ditimpa kesusahan :
  1. "Dan mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat; dan sesungguhnya shalat itu berat, kecuali atas orang-orang yang khusu' " (Surat Al Baqarah, ayat 45)
  2. "Hai sekalian orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada ALlah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" (Surat Al Baqarah, ayat 153)

  3. "Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata, 'Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepadaNya kami kembali" (Surat Al Baqarah, ayat 156)

  4. "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana orang-orang terdahulu sebelum kamu ? Mereka ditimpa kengsaraan, kemelaratan, dan mereka digoncangkan (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang bersamanya berkata, 'Kapankah datang pertolongan Allah ?' Ketahuilah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat." (Surat Al Baqarah, ayat 214)

Subhanallah, dalam satu surat saja begitu banyak ayat yang menunjukkan kepada kita umat manusia agar menjalani hidup dengan penuh keimananan, tidak terkecuali dalam menghadapi kesusahan.

Betapa kerdilnya, betapa bodohnya, betapa tidak mampunya manusia ? Sudah diberitahu caranya pun masih tidak bisa mengatasi persoalan yang dihdapinya setelah begitu banyak nikmat dan kesenangan diperoleh atas seizin-Nya ?

Astaghfirullahalazim, astaghfirullahalazim, astaghfirullahalazim ....

Saturday 23 May 2009

"DITOLAK" BEROBAT


Awal November 2007, suatu sore dengan bantuan tetangga tibalah saya di unit gawat darurat sebuah rumah sakit internasional tak jauh dari rumah. Ceritanya, saya alergi asap rokok yang selalu saya hirup di ruang kerja, senin sampai jumat, setengah delapan hingga pukul empat sore. Akibatnya, saya terserang batuk yang ... sangat melelahkan, karena membuat dada saya berguncang-guncang sehingga sangat menguras tenaga. Yang lebih merepotkan lagi, saya terbatuk-batuk sepanjang pagi hingga malam hari sehingga saya pun tak bisa tidur dan terpaksa menahan kantuk sembari terduduk di tempat tidur.

Nah, singkat cerita obat yang saya konsumsi 'sepertinya' mengganggu lambung saya yang sudah menderita maag chronis cukup lama. Akibatnya, sepanjang hari itu pun saya pun muntah-muntah hingga dehidrasi. Ketika saya memutuskan akan 'melarikan diri saya' ke rumah sakit, saya pun bersusah payah berganti pakaian yang lebih pantas dan terhuyung-huyung keluar rumah menuju mobil. Pikiran saya hanya satu, siapapun tetangga yang ada dan saya temui di luar rumah, dialah yang akan saya mintai tolong untuk mengantar saya ke rumah sakit, karena saya sendirian di rumah

Jadilah, saya diantar seorang bapak yang tinggalnya persis di depan rumah. Dia terburu-buru mengunci rumah dan segera mengantar saya ke rumah sakit internasional tersebut. Saat itulah baru saya tahu bila ternyata tetangga saya itu, istrinya bekerja sebagai HR di rumah sakit tersebut. Alhasil, setibanya di UGD tak lama sang bapak tetangga sudah berkoordinasi dengan sang istri sehingga segera membantu saya.

Di sinilah kisah lucu dimulai, kebetulan sore itu memang jadwal saya bertemu dengan dokter spesialis yang telah memberikan saya obat untuk kontrol lagi. Begitu payahnya saya, sehingga sejak di UGD saya terus saja minta obat sakit kepala. Satu tablet obat tidak juga menghilangkan rasa pusing yang saya derita. Akibatnya, saat tiba giliran saya kontrol saya pun menggunakan kursi roda dari UGD hingga ke ruang dokter.

Setiba di ruang periksa dokter spesialis yang dimaksud, saya langsung merebahkan kepala saya di atas meja dokter ! Saya tidak kuasa lagi menahan sakit kepala ! Saya tidak tahu lagi apa yang dokter itu bicarakan dengan tetangga saya yang baik hati itu. The last minute, saat sang tetangga bertanya apa yang harus dilakukan, dokter itu menjawab bahwa saya menderita sinusitis acut, penyakit yang tidak pernah saya derita selama ini. Untuk itu perlu tindakan medis, yaitu operasi. Namun sejurus kemudian sang dokter berkomentar, "Namun untuk melakukan tindakan medis itu, ada biayanya, dan biayanya besar !" Alamaaaaaak ... ternyata sang dokter spesialis yang budiman itu meng'under estimate' saya ! Kesimpulannya berarti, wujud saya saat itu pasti, dekil bin kumel sekali ... ! Kebayang dunk, orang meriang pakai baju seada-adanya. Wuakakakak ....

Alhasil, ibu tetangga saya yang baik hati itulah yang meyakinkan sang dokter bahwa saya bekerja di pabrik uang ! Bahwa saya punya cukup uang untuk membayar biaya berobat ! Jadi, saya sanggup membayar biaya pengobatan saya ! Oalaaaah ... dokter, kok gitu amat sih jadi orang ? Dia pikir yang kaya raya hanya dokter spesialis saja ya di dunia ini ... ? Massya Allah ....

Yang menarik, justru para medisnyalah yang punya sikap jauh lebih manusiawi dibanding dokternya. Dia menyarankan kepada sang dokter agar saya segera dibawa ke ruang kamar untuk observasi dulu saja atau istirahat. Akhirnya saya pun dibawa ke sebuah kamar, di sana, untuk kesekian kalinya saya minta lagi obat sakit kepala ! Hingga akhirnya saya benar-benar dipindahkan ke kamar perawatan yang baru, saya kembali minta diberikan obat sakit kepala hingga akhirnya saya bisa beristirahat dan tertidur.

Setelah dirawat selama 3 (tiga) hari, seminggu kemudian saya pun kontrol lagi kepada dokter sombong tersebut. Kali ini saya datang sepulang kantor berpakaian rapi. Saat si dokter membaca medical record saya, dia pun bertanya kepada sang suster, "Ibu ini pasien yang mana ya ?" tanyanya bingung. Kembali, sang perawatlah yang mengingatkan sang dokter, "Ibu ini yang kemarin sakit payah itu lho dok ..." katanya mencoba membantu. Setelah mengingat-ingat, barulah sang dokter berhasil mengumpulkan memorinya. "Oya, ya, ya ..." katanya tertegun menatap saya. Rupanya, sang dokter sombong tidak mengenali saya.

Saya, bukan orang kaya. Saya juga bukan Dian Sastro yang sangat cantik dan menarik sehingga membuat dokter tidak mengenali saya. Namun, apa yang saya alami ini sungguh sebuah pengalaman dan realita yang menarik. Sebagai seorang tenaga medis, bukankah seorang dokter punya kode etik profesional yang harus berlaku sopan dan mengutamakan keselamatan pasien ? Setidaknya, tidak to the point seperti pernyataannya yang meragukan kemampuan finansial pasiennya.

Ingat dunk ya, pepatah don't judge the book from its cover. Jadi jangan menilai seseorang dari penampilannya dunk, dok. Tapi kenyataanya, sukar sekali ya melakukannya. Faktanya, orang yang cantik dan tampan seringkali memang lebih banyak mendapatakan priviledge dalam hidup ketimbang orang yang biasa-biasa saja. Tapi memang begitulah hidup. Hidup itu memang tidak adil, adil hanya milik Allah ....

Friday 22 May 2009

MENGAJAR

Pada sebuah lokakarya mengenai PR di Jakarta hampir lima tahun lalu, saya bertemu Prof. Alwi Dahlan, dosen saya. Dalam sebuah pembicaraan yang cukup seru, beliau pun menyarankan agar saya sebaiknya mengajar saja. Beliau menyarankan hal demikian, karena beliau menilai saya 'sangat' terobsesi mungkin dengan hal-hal ideal kehumasan di dalam dunia kerja. Menurutnya, bila saya terus-menerus berorientasi dengan hal itu, akan sulit karena dalam dunia kerja akan banyak sekali hal yang mempengaruhi optimalisasi kinerja humas. Maka sebagai jalan keluarnya, beliau menyarankan kepada saya sebaiknya saya mengajar saja. Ha3x ... !

Di sisi yang lain, seorang kawan di kantor begitu "trauma" belajar kepada saya, karena saya sangat galak saat mengajari dan membantunya menyusun skripsi kehumasannya. Teman yang lain bahkan me'wanti-wanti' dirinya agar jangan sampai anaknya kelak kuliah di mana saya yang menjadi dosennya. Padahal, saat itu hingga saat ini anaknya belum genap lima tahun, dan saya pun baru mulai mengajar bulan ini belum juga genap satu bulan ! Jadi, betapa buruknya anggapan teman-teman saya membayangkan bilamana saya menjadi seorang guru ! Wuakakakak ... !

Saat tawaran mengajar itu datang, saya pun sempat dibuat gamang. Tapi kali ini bukan soal hal yang dikhawatirkan teman-teman tentang kegalakan saya. Persoalannya, saya merasa lebih sebagai orang rumahan yang pulang kantor lebih suka berdiam di rumah beristirahat di atas kasur sambil megangin remote control tv hingga tertidur ....

Namun, akhirnya pertengahan bulan ini pun saya memulai petualangan saya sebagai seorang pengajar. Tanpa harapan apa-apa yang muluk-muluk, hanya ingin tahu dan menjajal kemampuan diri sendiri saja. Apakah saya sanggup bekerja lagi di malam hari setelah seharian sudah bekerja kantoran ? Hasilnya, sampai sejauh ini alhamdulillah masih bisa teratasi walau tetap saja ... lelahnya bukan main.
Tapi, bukan berarti saya tidak serius dengan kesibukan baru sebagai pengajar. Bagi saya, mengajar adalah pekerjaan yang harus dilakukan sepenuh hati, (bukankah semua pekerjaan juga seharusnya begitu ?). Entahlah, tapi saya merasa profesi seorang guru adalah profesi yang berbeda dengan ratusan profesi lainnya yang ada di muka bumi.
"Guru" dalam bahasa jawa merupakan akronim "digugu lan ditiru" artinya didengarkan dan diikuti. Artinya, konsekuensi logisnya seorang guru ibarat makhluk yang tidak boleh ada cela alias sempurna, karena polah tingkahnya akan ditiru oleh anak didiknya. ITulah sebabnya pepatah mengatakan "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari." Jadi, bila gurunya tidak mempunyai integritas yang baik, maka anak didiknya akan berpeluang bertingkah laku lebih buruk lagi.
Saya sangat terkesan dengan budi baik salah seorang guru semasa SMP yang memotivasi saya agar mampu berbahasa inggris dengan baik dan meraih nilai yang memuaskan dalam ujian, karena saat pra semester nilai saya 4 ! Seorang guru matematika pun mati-matian memotivasi saya agar mampu mengalahkan matematika bak seroang jagoan. Hasilnya di kedua pelajaran itu, saya meraih nilai delapan lebih dalam ujian nasional !
Karena itulah, hingga saat ini saya masih teringat nama dan menghormati guru-guru saya, termasuk guru-guru dan kepala sekolah semasa taman kanak-kanak. Kini, saat saya berkesempatan melakukan hal yang juga dilakukan oleh guru-guru saya yaitu mengajar, saya ingin belajar bersama anak didik saya, bukan mengajari karena saya merasa masih jauh dari layak untuk menjadi guru yang sebenarnya ....

Friday 15 May 2009

BUDAYA TIMUR & PRIA TIMUR

Dalam sebuah konferensi internasional yang saya ikuti, yang kebetulan berlangsung di Bandung, Indonesia, saya mengamati sebuah fenomena menarik. Konferensi SEAPAVAA yang merupakan konferensi tingkat regional Asean, namun dihadiri pula oleh beberapa pengurus SEPAVAA internasional. Jadi, selain dihadiri peserta dari sepuluh negara Asean, hadir pula peserta dari Hongkong hingga afrika or something lah yang berkulit hitam. Namun, walaupun konferensi yang saya ikuti adalah konferensi internasional, namun karena berlangsung di Bandung, Indonesia, tentu peserta dari Indonesia cukup mendominasi.

Fenomena yang saya temui adalah mengenai standar perilaku pria-pria melayu atau negara-negara timur yang katanya terkenal sebagai negara yang penuh dengan tata krama dan sopan santun. Ternyata, dalam setiap kesempatan coffee break atau rehat juga makan siang, saya seringkali menjumpai, para pria timur ini sibuk dengan kenyamanannya sendiri. Jadi, para pria ini selalu saja menguasai kursi yang tersedia yang jumlahnya sangat sedikit itu untuk mereka duduk dan meletakan piring kue dan cangkir kopinya. Akibatnya, para peserta konferensi perempuanlah yang terpaksa menikmati rehat sambil berdiri.

Pemandangan ini, sungguh sangat menggganggu pikiran saya.Mengapa para pria timur begitu egois dan justeru tidak tahu sopan santun ? Saya mengira, hal ini berhubungan dengan budaya yang berkembang di dunia belahan timur yang menganut nilai-nilai patrinalistik dalam arti menjadikan pria sebagai kepala keluarga, orang yang harus dilayani. Akibatnya, dalam interaksi sosial, tak peduli itu merupakan interaksi komunitas internasional sekalipun, mereka tetap akan bersikap sebagaimana mereka dibesarkan selama ini. Akibatnya, ya ... para pria pun pada saat tidak ada yang melayani sebagaimana mereka biasa dilayani baik di rumah maupun di kantor, maka mereka akan 'melayani' dan mencari kenyamanan diri sendiri.

Artinya, budaya timur tidak pernah mengajarkan para pria untuk melayani dan mengutamakan, mendahulukan kaum perempuan. Hanya pria barat yang membukan pintu mobil bagi pasangan perempuannya, bukan ? Pemandangan yang saya temui selama konferensi sesungguhnya sering pula kita temui dalam kehidupan sehari-hari, baik di kendaraan umum maupun di area publik di mana kita sering menemui para pria menikmati kursi empuk sementara di dekatnya masih ada perempuan yang lebih layak mendapatkan kursi tersebut.

Bagi saya, fenomena ini menjadi catatan penting mengenai bagaimana mendidik dan membesarkan seorang anak manusia. Saya sangat percaya, bahwa kharakter personal seseorang sangat dipengaruhi oleh cara-cara bagaimana ia dibesarkan termasuk nilai-nilai yang ia temui sejak kecil hingga dewasa. Berkenaan dengan hal itu, maka peran seorang ibu bagi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak manusia sangatlah ... besar.

Kadang, rasa cinta menyebabkan para orang tua keliru dalam mendidik dan mengajarkan nilai-nilai terhadap anak-anaknya. Karena rasa sayang, banyak orang tua membelikan segala sesuatu yang diminta sang anak dengan alasan sebagai kompensasi akibat mereka tidak dapat selalu mendampingi anak-anak sepanjang waktu. Ada pula karena rasa sayang, anak-anak hanya diberi tugas belajar tanpa pernah tahu berbagai urusan kegiatan rumah. Akibatnya, setelah dewasa, anak-anak ini tidak punya pengalaman apa-apa tentang hidup kecuali pelajaran sekolah. Belum lagi, orang tua yang konservatif seringkali membedakan kegiatan anak laki-laki dan anak perempuan. Akibatnya, jadilah anak-anak laki-laki ini seorang 'pria timur' sejak usia bermain.

Menjadikan pria sebagai kepala keluarga atau imam yang wajib dipatuhi dan didengar 'petuah'nya adalah sebuah keniscayaan, sebagaimana Islam mengajarkan. Namun, menjadi seorang imam bukan berarti seorang pria kehilangan sensitivitasnya terhadap lingkungan, utamanya bagaimana mereka memperlakukan seorang perempuan yang seharusnya dimuliakan sebagaimana pula Islam mengajarkan.

Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa seorang sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, siapakah makhluk, manusia di muka bumi ini yang wajib kita utamakan ? Dan Nabi pun menjawab, "Yaitu ibumu, ibumu, ibumu, baru bapakmu ..." Subhanallah ... betapa mulia kedudukan seorang perempuan ..."

Sunday 10 May 2009

MUSIM KUCING KAWIN

Sesuai siklus biologisnya, kucing memasuki masa kawin pada pertengahan tahun, di bulan Juni-Juli. Namun, sebagaimana pergantian musim saat ini yang mulai tidak menentu dan sesuai pergantian musim yang kita kenal selama ini, april-oktober dan oktober-april, maka 'mungkin' fenomena ini pun terjadi pada kehidupan makhluk hidup yang lain, termasuk kucing.

Di sekitar tempat tinggal saya, seharian ini saja suara kucing saling bersahut-sahutan membahana seantero komplek. Biasanya, hal yang seperti ini seringkali menjengkelkan sejumlah warga yang tidak suka kucing, utamanya bapak-bapak yang kurang kerjaan. Padahal di kesempatan yang lain mereka mengakui bahwa anak-anak mereka terhindar dari serangan ular di teras rumah karena di sekitar rumahnya banyak lalu lalang kucing.

Jadi, walaupun saat ini masih bulan Mei, namun rupanya tanda-tanda alam telah menjadikan kucing memasuki siklusnya lebih awal dari siklus biasanya. Jadi, bila di antara anda semua mulai mendengar suara kucing yang sangat keras dan bersahut-sahutan di sekitar tempat tinggal anda, yakinlah itu masa mereka untuk kawin.

Suara kucing memasuki masa kawin berbeda dengan suara kucing saat berkelahi. Suara kucing pada musim kawin lebih seperti suara panggilan dengan nada agak pendek namun intens hingga 5-6 kali. Sementara suara kucing bertarung biasanya raungannya agak panjang dengan nada yang cenderung naik dan kuat.

Kesimpulannya, rasanya kita pun perlu adil terhadap lingkungan dan sesama makhluk Tuhan yang lain 'kan? Tak ada salahnya bersikap ramah walaupun kepada sepasang kucing yang kebetulan sedang pedekate di sekitar rmah anda. Kawin itu fitrah semua makhluk hidup bukan ?