Tuesday, 6 October 2009

CEMANI ... !

Suatu siang medio 2002, saat berjalan dan hendak memasuki ruangan, saya mendengar suara seseorang berteriak "Cemani ... !" Spontan saya menoleh ke arah sumber suara, dan saya dapati seorang ibu tengah menuju ke arah saya. Rupanya, sang ibulah yang berteriak "cemani" tadi. Dan ironisnya, saya merasa yakin betul yang dimaksud "cemani" oleh si ibu tadi tiada lain adalah saya.

Sebagai orang kampung saya tahu betul apa itu cemani. Cemani adalah sebutan bagi ayam yang seluruh tubuhnya berwarna hitam, dari bulunya, jenggernya hingga dagingnya pun berwarna hitam. Itulah sebabnya ayam cemani biasanya harganya mahal. Selain itu ayam cemani seringkali digunakan untuk ritual-ritual khusus dalam berbagai kegiatan tradisional masyarakat.

Saya tahu, si ibu tidak bermaksud merendahkan saya dengan menyamakan saya dengan ayam, khususnya ayam cemani. Saya merasa, si ibu merasa saya ini unik kali ya karena ke'hitam'an saya, seperti ayam cemani yang unik dan langka. Makanya, saat si ibu berteriak "Cemani" saya pun serta merta menoleh ke arah sang ibu dan langsung tertawa berderai-derai, merasa lucu, keki, tapi juga gimana ya.

Dipanggil dengan sebutan cemani bagi saya itu spesifik sekali. Ya iyalah, kalau cemani itu hitam, apa bedanya dengan saya ? Saya pun berkulit hitam, makanya ya ... saya biasa-biasa saja dengan panggilan sang ibu. Nyatanya saya memang hitam ! Wuakakak ... !

No comments: