Tuesday 21 December 2010

IBUKU

Subuh-subuh, pulang dari rumah sakit pagi tadi tiba-tiba ibu telepon. "Halo, assalamualaikum," kata ibu. "Ada di mana kamu ?" tanyanya. "Di rumah," jawab saya. "Wing, kamu tahu lagu ini ga, 'Kasih ibu, sepanjang masa ...' tahu 'ga ?" tanyanya.

Tahun lalu, saat diminta sebagai pembicara sebuah siaran radio dalam rangka memperingati Hari IBu, ibuku minta saya membuatkan materi dialog yang bertema teknologi dan peran ibu. Pagi ini, ibu meminta saya mendiktekan lagu KASIH IBU untuk meng-up date statusnya di facebook.

Saya pun baru teringat kalau hari ini ternyata HARI IBU. Ya sudah deh, subuh-subuh itu saya mendikte ibu lagu "KASIH IBU". Kasih ibu, kepada beta, tak terhingga sepanjang masa. Hanya memberi, tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia, sementara ibu mencatat di seberang telepon sana. Dari speaker telepon terdengar suara bapak menyanyi lagu itu keras-keras. Ternyata Bapak hafal lagu itu, dan ibu sebel dengar suara nyanyiannya yang kueraasss itu ... wuakakakak !

"Selamat hari ibu ya Bu," kata saya. "Lah, emoh," katanya seperti biasa reaksinya kalau diberi selamat ulang tahun. "Hadiahnya mana ?" tagihnya. Hahahahahaha ... "Selamat hari ibu juga buat si kucing mbok ya, Bu" pinta saya. "Iya deh, tuh kucing mbok lagi nyusuin anak-anaknya, 5 ekor yang baru dilahirkan 3 hari lalu" jawabnya.

Sudah 37 tahun 11 bulan, Stella Emilina binti James Pangkey, itulah nama indah beliau, menjadi ibu saya, dengan segala kekurangan dan kelebihan (berat badan) nya, hahahahaha. Tapi yang pasti, walaupun kadang kala suka judes setengah mati, ibu saya itu memang asli cantik, pinter masak dan fashionable abis ! Ibu, tidak pernah ragu pakai baju yang tabrak warna sekalipun ! Jarang sekali ibu pakai baju yang berwarna kalem, selalu cerah, terang benderang, sehingga semakin menonjolkan kulit putihnya yang seperti susu atau pualam ya ?  Begitupun warna lipstiknya, selalu merah cerah sepedas cabe ! Semasa mudanya, ibu aktif berolah raga, jago voli, tenis sekaligus merias penganten tradisional dan berorganisasi. Namun bakat berdandan itu tak menurun sedikit juga pada kami anak-anaknya. Kasihan deh luuuu ... (gue gitu maksudnya).

Ibuku itu, 'pemain sinetron', cepat sekali mewek, dan membuat setiap acara keluarga mengharu biru dengan tangisannya. Karena kepiawaiannya dalam menangis itu, kami anak-anaknya sering dikomplain saudara2 lantaran tangisan ibu membuat seluruh keluarga jadi ikut menangis ! Wuakakakak ... ! Kegemarannya membuat kue kering setiap kali ramadhan sejak saya kecil dulu, seringkali membuat saya sebeeeeeeell, karena saya dipaksa membantunya dari bedug subuh sampai seharian mencetak kue-kue itu dengan tangan ! Sekarang, karena saya tidak lagi tinggal di rumah ibu, di setiap lebaran saya dengan manja selalu saja minta jatah kastengel dan nastar buatannya yang dasyat !

Ibuku yang berdarah Manado itu, kalau mau masak bubur tinutuan, bubur khas Manado, justeru telepon ke saya bertanya resepnya ! Gubraaaaakkkk ! Saat ini, ibuku menjadi satu-satunya anggota dewan perwakilan rakyat daerah perempuan paling senior (tertua) di Kota Tegal, di antara para anggota dewan lainnya yang usianya lebih muda dari saya.

Semoga di hari ibu ini, ibu semakin mendapat kemuliaan Allah SWT, tetap terjaga kecantikannya, tetap luar biasa kekuatan dan ketabahannya, ketegarannya dalam mendapingi bapak dan kami anak-anaknya. Semoga Allah senantiasa mencintai beliau karena amalan dan ibadahnya yang luar biasa. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kesehatan, rezeki dan kemudahan di segala urusan beliau karena keikhlasannya mengurus dan mempermudah segala urusan kami anak-anaknya, selama ini. Semoga doa-doanya yang khusuk, senantiasa menjaga kami dan mengantarkan kami anak-anaknya ke kehidupan yang senantiasa diridhoi Allah SWT, karena keridhoannya. Sebagaimana sabda rasul kepada para sahabatnya yang bertanya tentang manusia yang layak dihormati dengan sangat di muka bumi ini,"... maka itu adalah ibumu, ibumu, ibumu, baru bapakmu ..."

No comments: