Wednesday, 24 February 2010

KASIH SAYANG PEMBANTU

Kisah berikut ini adalah salah satu fenomena yang mungkin tidak pernah kita sadari keberadaannya, namun sungguh terjadi pada diri kita. Ada banyak hikmah yang dapat dipetik dari realita ini. Semoga, kita sebagai orang tua dapat memperbaiki diri dan mengembalikan apa yang menjadi hak anak-anak kita ....

Dalam sebuah halaman jejaring virtual, tampak komentar/status seorang pemilik account menampilkan hasil ulangan/ujian pelajaran IPS seorang siswa kelas 1. Secara keseluruhan nilai hasil ulangan tersebut sangat bagus, di atas 8, namun ... kebetulan ada sebuah pertanyaan yang dijawab salah dan ... kesalahan itu sungguh akan menggelitik siapapun yang membacanya ....

Pertanyaannya ... "Gambar di samping (seorang perempuan tengah menggendong bayi) mewujudkan kasih sayang seorang ... "
  1. pembantu

  2. ibu

  3. ayah

Ternyata ... jawaban si anak adalah ... pembantu !!!


Tak pelak lagi, maka komentar pun bererot panjang ....

Sekali lagi, kisah ini bukan bermaksud mendeskriditkan pihak manapun. Namun ... hal ini bisa jadi merupakan salah satu bukti, fenomena, realita yang terjadi di sekitar kehidupan kita selama ini. Itulah potret sesungguhnya yang dimiliki seorang anak kecil tentang lingkungannya, terutama tentang keluarganya.

Bahwa, yang ditemui oleh seorang anak di tengah keluarga yang kedua orang tuanya bekerja adalah ... mereka, anak-anak itu, adik-adiknya, selalu diasuh oleh pembantunya, bukan oleh orangtuanya. Jadi apa yang mereka lihat dalam keseharian kehidupan mereka adalah sejak bangun tidur, dimandikan oleh pembantu, berpakaian dibantu oleh pembantu, sarapan disuap oleh pembantu, sekolah diantar pembantu, pulang dijemput pembantu, tidur siang ditemani pembantu, belajar didiajari pembantu, les diurusi pembantu, ke mall digendong pembantu, tidur malam, kembali ditemani oleh pembantu. Orang tua, hanya mendampingi secara "seremonial" saat di pintu mobil hendak berangkat sekolah, cium tangan, pipi kanan kiri, dah-dah dan ambil rapot ....

Akibatnya, hasilnya, ya ... wajarlah bila mereka menganggap bahwa yang memiliki kasih sayang adalah pembantu. Karena pembantulah yang selalu mengasuh mereka.

Bayangkanlah bila jawaban seperti itu ternyata merupakan jawaban sebagian besar siswa ? Bukankah realita tersebut akan sangat menyedihkan ? Semoga ... peristiwa ini dapat menjadi hikmah bagi kita semua, terutama sebagai orang tua. Anak-anak berhak atas kasih sayang kedua orang tuanya. Demikianlah fitrah menjadi orang tua, wajib menyayangi anak-anaknya, dan demikian pula fitrah bagi anak-anak ... berhak dicintai dan disayangi oleh orang tuanya ....


1 comment:

murnisaroso said...

yg lebih repot lagi, si anak lebih seneng tidur sama si pembantu di kamar pembantu, karena pembantunya sering cerita cerita sebelum tidur, sementara ibu dan ayahnya pulang kantor langsung tidur, karena sudah capekk ... jadi salah satu wayoutnya adalah .... secapek apapun luangkan waktu untuk ttap berkomunikasi dan memberi perhatian pada anak2 kita dan kedua, carilah pembantu yang cukup berpendidikan dan bermental baik agar bisa menjadi teman yang baik untuk anak2 kita .....