Sunday 14 February 2016

TEMAN ITU ....

Untuk yang kesekian kalinya, daku takjub dengan kebaikan Allah padaku. Dan ketakjubanku biasanya selalu berakhir dengan respon yang sama, ala manusia biasa ... terbengong-bengong ... tapi tetap bersyukur, Alhamdulillah ... masya Allah ....

KEBAIKAN TEMAN-TEMANKU

Daku, tak mampu mencerna bagaimana Allah begitu menyayangi daku dan menghadiahkan kepadaku begitu banyak teman yang sangat baik. Sejujurnya daku bingung. Sebaliknya, daku begitu addicted pada keberadaan teman-temanku itu. Masya Allah ....

Saat daku drop out S2 dulu, adalah Rere, sahabatku yang fully support luar biasa, membacakan materi kuliah via telepon saat daku ujian masuk kerja, menjemput di stasiun Gambir dan memberi tumpangan menginap di rumahnya, memberi saya makan, duh, banyak lagi deh kebaikan hatinya yang tidak bisa daku ceritakan satu demi satu ....

Saat kontrakan rusun daku dikunci sama yang punya rumah gegara daku ga bisa bayar sewa, sahabat daku di DKN Garda Bangsa - PKB lah yang mengantar daku ke Bekasi, mencari rumah salah satu anak si ibu pemilik rumah, untuk mengambil sedikit dari barang-barang daku yang tersisa dan bisa daku ambil. Mereka juga yang memberi daku tumpangan menginap di kantor DKN saat kos-kosan daku kebakaran, dan daku trauma nyaris seminggu dan menangis meraung-raung setiap kali magrib datang, karena dakulah yang pertama kali tahu ada kebakaran di kos-kosan. Mereka pula yang meminjamkan daku kendaraan untuk daku pakai selama daku ujian tes masuk kerja yang berlangsung nyari sepanjang tahun 2001. Mereka juga memberi daku uang, setiap kali daku butuh membeli buku untuk belajar, gegara buku2 saya disita sama keluarga si ibu yang punya rusun ituuu ...

Saat daku benar-benar fakir tahun 1998, sahabat daku, Ardhi diam-diam datang, menyembunyikan selembar uang Rp. 100.000,- di rak dapur, jauh2 dari kali malang ke tebet, karena daku bilang daku tak punya lagi uang untuk hidup .... Masya Allah ....

Saat daku dihujam sakit yang bertubi-tubi, semua kawan dari berbagai penjuru arah mata angin, dengan kerelaan hati datang, membesuk daku. Teman sekolah SMA, teman kuliah S1, teman kuliah S2 dulu, teman kuliah S2 sekarang, teman social media, guru dan admin les piano, aduh, siapa lagi ya, ga kesebut ....

Teman kuliah S2 yang sekarang, si neng Lili dan bu Dyah, sampai2 nauin kalau daku butuh ngemall, jadilah daku diajak ngemall, berepot2 booking kursi roda di mall, telpon sana-sini, ngedorong thawafin mall PIM 1 dan PIM 2 mpe bintaro xChange, nyaris saban sabtu minggu, pulang kuliah. Kebayang ga, capenya dorong kursi roda muterin maaaaaalll ? Daku saja yang didorong sudah mpe panas ini kaki gegara nekkuk terlalu lama, gimana yang ngedorong yaaa ... ?

Mereka berdua juga jauh2 dari kampus di Menara Batavia datang ke Bintaro bawa serentengan makanan untuk daku dan mereka makan bersama-sama di rumah. Sembari besuk, sembari kasih daku makan, gegara daku belum bisa bergerak ke mana-mana. Masya Allah ....

Daku, juga sampai2 diomelin tetangga, gegara selama sakit ga mau minta tolong mereka untuk antar jemput dari rumah ke rumah sakit untuk control atau therapy. Secara ya, daku the one and only who can drive at home. Hahahaha ... Jadilah, tiap kali mo rumah sakit, daku telpon tetangga depan rumah, mba Erlina dan Mas Wawan untuk mengantar daku, timbang diomelin lagi, hahahaha ...

Urusan kuliah, adik2ku - teman kuliahku yang lebih pantas jadi anak2ku sih ya, sbb umurnya lebih dari separoh usiaku, jadi gimana dunk yaaah ... ? Ibad dan Hendra, dengan kebaikan dan ketulusan hatinya selalu mengabarkan daku perkembangan kuliah. Ibad membantu menjelaskan mata kuliah yang daku tidak bisa datang, ngajarin, sampai pukul 02.00 dini hari, pindah dari satu warung kopi ke warung kopi lainnya, dari mall hingga McD, 'cuma' untuk ngajarin daku ajaaaah ... mpe keujan2an, basah kuyup, mpe sakit muntah-muntah ... Duh, ga kebayang baik hatinya mereka ini ....

Ibad juga yang pesankan daku uber dengan kartu kreditnya untuk antar jemput daku kuliah, sementara daku bayar Ibad belakangan. Sementara Hendra, rela mengirim satu2nya flashdisk 32 giga bite nya via gojek demi daku bisa mengerjakan tugas tambahan yang diberikan dosen gegara daku absen kuliah karena dinas keluar kota. Daku ga kebayang, apakah daku akan melakukan hal yang sama demi para sahabat yaaa ... ?

Sementara teman kuliah yang jauh lebih senior, Pak Cholid, sesekali memonitor, dengan WA-nya, "Mbak, kuliah ga?" atau sekedar menanyakan kabar. Masya Allah ... bingung daku jadinya karena punya sahabat baik2 hati semua ....

Sahabat daku yang lain, Ibba, seorang sahabat saat SMA yang juga tidak pernah sekalipun sekelas, mau, rela ngajarin daku management accounting hingga pukul 00.00 pun, sampai2 kita harus pindah café 3x di bilangan kuningan sana, gegara daku bukan orang accounting sama sekali dan harus belajar baca duit2 yang au ah gelaaaap ....

Sementara teman kuliah S1 daku, bertiga gang berisik itu, Shandra, Sriman dan Duma datang jauh2 dari cimanggis, tebet, depok, ntah gimana janjiannya, pokoknya menjelang maghrib mereka sudah di boulevard bintaro, nunggu daku pulang kuliah. Mereka mau besuk daku, sementara dakunya maksain diri, teteeeeuuup kuliah. Dan kita cekikikan dari makan thom yam hingga ngopi ....

Tak kalah baik adalah teman-teman komunitas mobil, SSCI. Mereka datang berombongan ke rumah, maen seharian, bawa donat, bawa duren, bawa segala rupalah, makan bareng, ketawa - ketiwi. Laras, bahkan dengan rela hati mensedekahkan tongkatnya padaku, supaya tidak mubazir. Laras, juga mengalami operasi meniscus seperti daku, tapi jauh lebih parah karena kecelakaan sepeda motor. Laras juga buatkan daku silky pudding dan mengantarkannya sendiri ke rumah. Laras sudah berkali-kali berkunjung ke rumah, sementara daku sekali pun belum pernah berkunjung ke rumahnya di karawaci. 

Prita, di sela2 kesibukannya, maksain datang, bawain muesli kesukaan daku. Mam healthy kick bareng kita berdua. Terus, dia menawarkan diri, mo diantar ke mana, biar dia yang nyupir ke mana-mana. Hahahahaha ... dari makan siang, ambil barang di electronic city, mpe belanja ... !!! Super sekali sahabatku ini ...

Angga, guruku piano itu, dan mba Pop admin tempatku les piano, mpe nyuciin piring, nyapu, beberes rumah, antar ke IGD, mpe jam 02.00 pagiiii ... gegara daku sesek napas post op Caesar lantaran kelelahan seharian rapikan rumah, nyapu ngepel nyuci naek turun tangga lebih dari sepuluh kali. Diomelin dokter, dan diomelin mereka juga jadinya daku ....

Teman2 therapist, itu bukan lagi daku anggap teman. Mereka sudah jadi keluarga. Daku bisa loh, kangen mereka mpe telpon2, maen, nongkrong ke rumah sakit, gegara mo ketemu mereka ajaaaaaa ... masya Allah ... Ya ampyuuun ... daku bisa tuh ketawa lepaaaaaasss banget kalo lagi sama mereka. Nongkrong di ruang pantry mereka, makan sama2 dengan mereka di daur kecil itu. Mereka itu orang terdekat saat daku sudah di titik nadir ... mereka yang bantu daku ...

Termasuk para suster di instalasi rawat inap camar dan cendrawasih, concierge, satpam, operator telpon, petugas receptionist lobby, petugas receptionist klinik, hingga petugas asuransi, semuanya yang di rumah sakit itu, kenal daku udah kaya apaan tahu, dan ngangenin. Masya Allah ....

Dan, dokter ... dokter2 orthopaedistku yang ganteng gula pasir maupun yang gula jawa, keduanya baik maksimal. Si ganteng selalu support dengan WA nya, "tetap semangat ya !" katanya. Sementara si gula jawa, sampai2 datang besuk ke kamar saat daku masih didiagnosa anemia gegara belum ketahuan ada tumor pada rahim.

Nah, urusan dokter ini, Faris, si dokter spesialis paru2 sahabatku SMA ini, adalah dokter yang daku mintakan rekomendasi untuk dokter obgyn perempuan ! Faris juga yang bantu kenalin dengan seorang dokter obgyn perempuan di RS Pondok Indah yang baik hati itu, hingga saat bertemu pertama kali, daku serasa bertemu sahabat lama saja, padahal baru kenaaaaal ... Alhamdulillah ....

Seorang teman baru, yang karena suatu urusan akhirnya mengunjungi daku di rumah sakit saat diopname. "Ini orang hatinya terbuat dari apa, sedemikian tidak mau merepotkan orang tua, sampai2 orang tuanya tidak dikasih tahu kalau dia sakit ..." sahabat baru daku berguman. Saat tahu kondisi daku demikian payah dan menjelang ditransfusi, maka sebelum meninggalkan rumah sakit, beliau wanti-wanti, "Kabari saya ya, kalau ada apa-apa dan sudah mau transfusi ya ... ?" pesannya khawatir. Maka berbilang hari di rumah sakit, beliaulah yang menunggui daku tiap pagi dan sore, hingga menjemput dan mengantar pulang. Subhanallah ... Alhamdulillah ...

Ibu Mur, beliau adalah pensiunan Direktur Muda, kepala divisi. Tapi beliau tidak pernah absen sekalipun setiap kali daku sakit. Belakangan daku tidak bilang daku sakit, jadi beliau tidak besuk ke rumah sakit, tapi tetap memerlukan diri untuk berkunjung ke bintaro dan menghabiskan waktu bersama untuk makan siang.

Dan terakhir kemarin, saat 11 Februari 2016, daku mengirim email pendek ucapan selamat ulang tahun kepada mantan Dirut yang pension pada 2013 lalu. Maka email dan sms pun berlanjut hingga semalam. Bayangkan ya, mantan dirut, sudah pension, masih rajin email dan sms daku, setiap kali daku ulang tahun. Sementara daku tanpa alasan yang jelas, sepertinya no response gitu deh. Hingga kemarin tetiba, ingin saja kirim ucapan selamat ultah kepada beliau, dan beliau tetap hangat seperti dahulu. 

Dulu, setiap kali beliau ulang tahun, daku selalu diminta datang ke rumahnya yang luas itu, untuk berkumpul bersama seluruh keluarga besar dan para sahabat. Begitupun setiap kali lebaran.  Bukan apa-apa, usut punya usut, ternyata istri beliau merupakan putra salah satu direksi BUMN - Dharma Niaga, satu angkatan dengan almarhum eyang kakung, yang mana saat di semarang dulu, mereka bertugas bersama-sama, dan istri mantan dirut daku itu, dulu sering dititipkan dan diasuh oleh almarhumah eyang putri. Itulah sebabnya daku dan keluarga beliau menjadi begitu dekat. Alhamdulillah ....

Lita !!! Adik kelas daku ini saat SMA, yang tidak pernah daku ingat saat sekolah dulu, adalah satu2nya orang lain yang tahan banting dengan kemarahan dan kegalakan daku yang terserah dan membabi butaaaaaaa ... Tapi dia, dia juga yang menolong daku, baik secara material maupun non material, dengan memudahkan daku bisa tetap mengkonsumsi vitamin dengan bayar bertempo, hahahaha. Sungguh, konsumsi vitamin yang daku lakukan selama ini, sangat membantu daku tetap dalam kondisi fisik yang baik dan terkontrol, alhamdulillah. Memang daku sakit, tapi secara medis, daku sehat baik cholesterol, gula darah dst, karena daku sangat mengatur pola makan, gaya hidup dan rajin mengkonsumsi vitamin yang tepat.

Dia juga loh yang mengurus urusan umroh daku hingga daku terima beres dan mendapatkan yang terbaik. Masya Allah ... masya Allah ... masya Allah .... Alhamdulillah .... 

Sarnapi !!! Bayangkan, sahabat daku yang satu ini, rela bawakan daku 2 (dua) bungkus wedang ronde alkateri yang termasyur dari bandung, setiap kali datang ke Jakarta, dan menentengnya sendiri hingga ke bintaro ! Cuma orang baik yang mau dan rela melakukan hal yang tidak penting seperti ini untuk orang lain, yang bukan siapa-siapanya, cuma teman sekolah masa SMA yang tidak pernah sekali pun sekelas ! Bayangkaaaaaaannn ... !!!

DAKU SEBAIK APA ?

Padahal, daku sungguh mengukur diri, daku sebaik apa ya ? Ga ada baik2nya sepertinya. Galaknya bikin illfeel. Tapi Allah begitu sayang padaku dan menghadiahkan daku teman-teman terbaik di sekelilingku.

Daku sungguh tidak ingat adakah kebaikan yang pernah daku lakukan satu hal saja untuk teman-temanku yang sangat luar biasa itu keikhlasannya. Mungkin, kebaikan kedua orangtuakulah yang selama ini menyebabkan daku mendapatkan kebaikan dari banyak orang di sekeliling daku.

Tapi sungguh, berbaik hatilah engkau kepada orang lain, utamanya tetangga. Sungguh silaturahim yang terjaga di antara manusia itu mendatangkan banyak rezeki, memanjangkan umur dan menjauhkan dari bala.

Dan majelis yang berkah di dunia, dengan silaturahim yang terjaga baik di dalamnya, mampu menjadi syafaat kala di hari akhir kelak. Di antara mereka akan diperkenankan Allah untuk membagi kebaikannya kepada satu di antara kita, agar kita terhindar dari api neraka. Masya Allah ....

Maka, sungguh dengan kerendahan hati yang paling dalam, daku ingin menyampaikan rasa terima kasih yang teramat besar kepada para sahabat semua. Sungguh kebaikan hati kalian semua, in shaa Allah akan selalu daku jaga dan menjadi amanah agar daku dapat membalas kebaikan hati para sahabat semua dengan lebih lagi. Namun, daku yakin, balasan Allah jauh lebih besar dari yang daku dapat upayakan. Semoga Allah ridho dengan kebaikan hati para sahabat semua, dan semoga persahabatan kita ini mendatangkan kebaikan di dunia dan akherat. Aamiin ... aamiin ... aamiin ... Yaa rabbal alamin ....



No comments: