Tuesday, 6 July 2010

PAK GURU DATANG BERTAMU

Saya, boleh jadi ... menjadi murid yang paling bersyukur untuk urusan yang satu ini. Seorang guru matematika kala SMA dulu, Pak Muktamad, bertandang dan menginap di rumah selama beberapa hari untuk berlibur. Kisahnya berawal saat minggu lalu selepas maghrib tiba-tiba beliau menelopon dan mengutarakan keinginanannya untuk berlibur dan menginap di rumah saya di Jakarta. MS, begitu beliau biasa disapa, adalah seorang guru yang super duper killer ! Padahal, nilai tertinggi yang pernah saya raih saat ulangan dan menjadi muridnya adalah 3,5 ! Ha3x ... ! Begitu pun teman-teman saya yang lain, tapi jangan tanya berapa banyak teman2 saya yang meraih nilai 100 di NEM-nya karena gemblengan beliau itu !!!

Singkat cerita, jadilah MS datang ke Jakarta menggunakan Kereta Cirex pada Jumat siang. Malam sebelumnya beliau berangkat dari rumahnya di Pemalang dan menginap di salah seorang adiknya di Tegal. Beliau memang tinggal di Pemalang, bukan di Tegal. Saya bersama Rina, adik kelas beberapa tahun di bawah saya pun menjelang sholat Jumat meluncur ke Gambir menjemput beliau. Saat kami menemuinya, MS terlihat sedang duduk ngelepar di lantai, bersandar di salah satu pilar besar dengan santai. Cuek banget dah ! Beliau sempat berguman, jangan2 saya tidak serius mau menjemput dia. Ada2 saja, mana mungkin ? Sesaat kemudian kami bertiga pun meluncur menuju blok M dan menikmati masakan ikan kuah asam khas sulawesi di bilangan senopati, jaksel. MS terlihat menikmati betul santap siangnya dan makan dengan lahap.

Kembali ke kantor lewat pukul 14.00 wib, MS saya tinggal di masjid sebelah kantor menunggu saya pulang tepat pukul 16.00 wib. He3x ... pak guru disuruh nunggu. Begitu bubar kantor, MS saya ajak  jajan lagi, kali ini bersama suami di sebuah cafe favorit saya. Niat hati sesungguhnya sore itu saya menghelat reuni dadakan bersama teman2 SMA yang berada di jakarta yang sudah saya hubungi sejak rabu pagi. Sayang, sebagian besar menyatakan ketidaksanggupannya, alhasil reuni dadakan pun batal, saya gagal menggelar surprise untuk beliau.

Selepas maghrib kami pun pulang, langsung nonton tv, ngobrol, istirahat. Keesokannya, pagi2 sekali beliau sudah bangun dan berolah raga bersama suami jalan pagi keliling Bintaro. Tak lama saya menyusul dan mengajaknya melihat pasar kaget yang biasa digelar setiap akhir pekan dan menikmati semangkok zuppa sup. Sejak kedatangannya, beliau mengutarakan ingin beli celana jeans, beruntung, di pasar kaget ada gerai yang menjual celana jeans import. Setelah memilih dan mencoba, dapatlah satu yang cocok. Suami pun memilih satu.

Kembali ke rumah, istirahat dan makan siang. Menjelang asar, beliau saya ajak ke PI Mall untuk menemani saya ujian Bahasa Inggris. Kelar ujian kami pun nonton Russian Accrobat Sircuss Trapezze, makan malam, lalu pulang. Sebelum tiba di rumah, kami sempat mampir beli martabak kesukaan untuk camilan nonton bola. Tiba di rumah, teh poci diseduh, tv dipasang, martabak digelar. Cantiiiik  !!!

Keesokan paginya, jam 07.00 wib pagi kita berlima, saya, suami, MS, dan 2 kerabat yang lain sudah on the way menuju PRJ kemayoran ... !!! Asli seharian itu pun kami ngublek PRJ, makan kerak telor dan pulang mampir ke elektronic city. Wah ... badan ini rasanya mau remuk tapi senang !

Senin pagi, saat saya berkemas kerja, MS juga berkemas, rupanya beliau juga mau pulang. Saat saya tawarkan mau menunggu di Gambir atau di blok M, beliau memilih menunggu di Gambir, padahal kereta Cirek baru berangkat pukul 11.00 wib. Baiklah, pagi2 kami pun meluncur menuju Gambir dan menyiapkan sedikit oleh2 untuk MS dan keluarga di Pemalang. Saya dan suami terpaksa buru2 meninggalkan beliau di Gambir karena menjelang pukul 07.00 wib kawasan sudriman thamrin akan memberlakukan 3 in 1. Beruntung beliau mengerti.

Well, tidak banyak yang bisa saya berikan untuk beliau sesungguhnya, tapi semoga beliau berkenan dengan apa yang sudah saya lakukan selama kedatangannya di Jakarta, dengan segala keterbatasan keadaan kami berdua, saya dan suami.

Yang menarik adalah, sementara saya begitu akrab dengan beliau selama menjadi muridnya, tapi suami sebaliknya. Dulu bagi kami murid yang mengambil program IPA (fisika maupun biologi) dalam seminggu sedikitnya kami belajar matematika 6-8 jam seminggu. Nah, begitu killernya beliau, sampai-sampai setiap kali ada pelajaran matematika, suami saya dulu sudah muntah-muntah di rumah sebelum berangkat sekolah. Untunglah, sejak menikah, suami sudah tidak muntah-muntah lagi kalau bertemu beliau. Menikah dengan saya berarti satu paket, bersahabat pula dengan guru2 dan dosen2 saya. Ha3x ....

Begitu akrabnya saya dengan beliau, saya dan kedua orang tua saya pun 'mampu' meculiknya dari kelas saat mengajar lantaran saya minta ditemani mengurus paspor di Pemalang. Ha3x ... bukan hal baik untuk ditiru nih. Maklum, pengurusan paspor di karesidenan Pekalongan dilayani oleh Kantor Imigrasi Pemalang. Jadi, mumpung sedang berada di Pemalang, sayang donk kalau tidak silaturhami dengan beliau ? Saat kepala imigrasi menyadari bahwa anaknya adalah murid beliau, maka kami pun diterima dengan sangat baik dalam pengurusan paspor. ha3x ... KKN deh ... !

Ha3x ... tanpa saya sadari ternyata saya punya banyak memori dengan guru-guru saya sejak TK, SD, SMP, SMA bahkan kuliah ! Subhanallah, tanpa jasa mereka tentu saya tidak bisa menjadi seperti saya sekarang ini. Maka sudah selayaknya saya menghormati mereka. Walaupun saya bukan orang hebat, tapi setidaknya saya punya pekerjaan, bisa mencari uang sendiri dan inssya Allah tidak kekurangan, karena amal baik beliau semua selama saya sekolah. Semoga Allah swt membalas segala jasa baik mereka dan kami murid-muridnya tidak melupakan jasa baiknya. Amin.

1 comment:

Mulyadi said...

Lucu, Mnarik, Trkesan, Haru, dll....Pokoke TOP BGT - lah mba Firly critanya..... Aku terakhir ketemu bliau (MS)waktu REUNI AKBAR di BAHARI INN, saat itu bliau datang sama mba Firly n "The Gank". he..he..he... SALAM-KAMI UNTUK-MU PAK GURU.......