Kenyataannya, banyak laki-laki yang hanya menikmati hak privilege-nya saja tanpa mau membekali dirinya dengan kewajibannya. Pendek kata, banyak laki-laki tidak ber'ilmu'. Bisa jadi para laki-laki itu tidak tahu bahwa untuk bisa menggunakan semua 'kehebatan' itu ada aturan mainnya. Saat para laki-laki itu cuma punya taring tanpa pernah mau membaca manual instruction-nya bagaimana caranya menggunakan taringnya, maka bisa-bisa apa yang para laki-laki lakukan ibarat membunuh tikus dalam sebuah rumah dengan membakar rumahnya. Lebay. Wuakakak ....
Laki-laki dengan segala privilege-nya bila punya kelebihan yang lebih banyak lagi, akan menjadikan mereka sombong. Sebaliknya, laki-laki dengan segala privilege-nya bila punya banyak kekurangan, membuat mereka frustasi. Apalagi kalau para laki-laki itu tahu dan menyadari bahwa mereka tidak lebih hebat dari perempuan. Maka para laki-laki itu pun semakin frustasi dan murka. Wuakakak ....
Betapa pun para perempuan tidak membuat mereka terlihat bodoh, tetap saja membuat para laki-laki itu salah tingkah. Akibatnya para laki-laki itu pun semakin frustasi dan murka. Seandainya para laki-laki itu mau belajar dan membaca 'manual instruction', maka para laki-laki itu inssya Allah akan tahu, bahwa menjadi pemimpin itu amanah ....
Itulah sebabnya, banyak ditemui para pemimpin yang tidak amanah, karena itu tadi ... mereka tidak pernah membaca manual instruction-nya.
Pada hakekatnya, setiap makhluk diciptakan dengan segala ketentuannya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Kesemuanya itu merupakan pemberian, yang berguna bagi setiap manusia sebagai 'tanda-tanda' kekuasaan Allah, dan menjadikan manusia itu berpikir. Tidak ada yang perlu disombongkan atau sebaliknya di-frustasikan oleh manusia dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya. Karena pada dasarnya, seluruh makhluk di alam semesta itu tidak ada artinya, sangat kecil, kerdil, jika dibandingkan dengan keesaan Allah SWT. Maka bayangkanlah bila setiap makhluk, utamanya manusia, dicabut segala kehebatan yang ada padanya, lalu apa jadinya ?
No comments:
Post a Comment